DEMOKRASI.CO.ID - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Kamis ini bisa bergerak melemah terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, sentimen negatif kembali menghampiri pasar keuangan pagi ini setelah pelaku pasar melihat data ekonomi AS yaitu data penjualan ritel bulan Maret turun dalam -8,7 persen (penurunan terdalam sejak 1992) dan indeks aktivitas manufaktur di wilayah New York juga terjun bebas -78.2.
Laporan Bank Sentral AS juga menunjukkan perekonomian terbesar dunia tersebut akan semakin memburuk kondisi ekonominya ke depan, termasuk tingkat pengangguran akan terus naik, akibat terhentinya aktivitas ekonomi karena wabah.
Sebelumnya IMF sudah mengeluarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang negatif di 2020 karena wabah yang menghentikan atau menurunkan aktivitas perekonomian.
"Rupiah berpotensi berbalik melemah hari ini mengikuti sentimen negatif global dengan potensi kisaran Rp 15.550 - Rp 15.750," kata Aris dalam riset hariannya, Kamis (16/4/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Rabu kemarin (15/4/2020) berada di level Rp 15.575 per dolar AS.
Level itu menguat dibanding pergerakan Selasa sebelumnya yang berada di level Rp 15.645 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Rabu kemarin berada di level Rp 15.702 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada Selasa sebelumnya yang berada di level Rp 15.722 per dolar AS.[sc]