logo
×

Kamis, 18 Juni 2020

Fadli Zon: Kutip Gus Dur saja Bisa Urusan dengan Polisi, Kok Masih Berani Bilang Negara Demokrasi

Fadli Zon: Kutip Gus Dur saja Bisa Urusan dengan Polisi, Kok Masih Berani Bilang Negara Demokrasi

DEMOKRASI.CO.ID - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon turut menyesalkan sikap kepolisian yang memeriksa seorang warga karena telah mengkritik polisi dengan mengutip pernyataanPresiden Keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di akun media sosialnya.

Warga Kepulauan Sula, Maluku Utara yang diketahui bernama Ismail Ahmad harus berurusan dengan polisi karena menulis kutipan Gus Dur yang berbunyi, "Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: Patung Polisi, Polisi Tidur, dan Jenderal Hoegeng".

Anggota DPR ini menilai sikap kepolisi yang demikian menunjukan bahwa di republi ini makin jauh dari demokrasi dan bahkan mendekati otoritarianisme.

“Inilah salah satu contoh menunjukkan kita makin jauh dari demokrasi dan mendekati otoritarianisme. Mengutip Gus Dur saja bisa urusan dengan polisi. Kok masih berani bilang negara demokrasi,” kritik Fadli lewat cuitan di Twitternya dikutip, Kamis (18/6/2020).

Sementara itu, Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Alissa Wahid juga menyayangkan respons aparat Kepolisian tersebut. Menurutnya, Polisi harusnya menuntut Gus Dur bukan Ismail Ahmad.

"Harusnya kalau Polisi mau menuntut, menuntut Gus Dur, karena dia mengutip lelucon Gus Dur," ujar Alissa saat dihubungi, Rabu (17/6).

Alissa menyebut insiden itu sekaligus membuktikan bahwa sekat kebebasan berpendapat dan rasa ketersinggungan sejumlah pihak di Indonesia sangat tipis.

"It's not about Pak Mail, ini tentang sebuah humor lama yang sangat terkenal [kembali] dinaikkan, kalau dibandingkan kepopuleran dengan 'DPR taman kanak-kanak' itu memang jauh ya, tetapi ini humor sudah sangat sering muncul di masyarakat," sambungnya.[]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: