logo
×

Rabu, 01 Juli 2020

Dalih LSI Denny JA soal Surveinya Meleset Prediksi Wabah Corona Berakhir Juni

Dalih LSI Denny JA soal Surveinya Meleset Prediksi Wabah Corona Berakhir Juni

DEMOKRASI.CO.ID - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA membeberkan alasan mengapa prediksinya meleset soal wabah virus corona (Covid-19) berakhir pada bulan Juni.

Pada survei yang digelar April 2020, Denny JA merilis riset yang menyatakan bahwa Covid-19 di Indonesia akan berakhir pada Juni 2020. Riset tersebut menyertakan disclaimer mengenai kepatuhan terhadap sejumlah asumsi yang bila dilanggar, prediksi tidak akan terjadi.

Peneliti Denny JA Ikram Masloman menjelaskan bahwa survei saat itu merujuk pada asumsi bahwa protokol WHO dipatuhi secara maksimal. Namun, ternyata tidak sehingga wabah virus corona masih ada di bulan Juni.

"Karena (saat) itu kita bilang asumsi terpenuhi. Pertama itu dipenuhi ketika protokol WHO dipenuhi, kemudian tidak terjadi namanya status quo, artinya tidak terjadi mutasi. Tapi faktanya, di riset kita selanjutnya, asumsi itu enggak terpenuhi," kata Peneliti Denny JA Ikram Masloman kepada CNNIndonesia.com, Rabu (1/7).

Ikram menyinggung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di 18 wilayah yang belum berjalan secara maksimal sebagaimana riset lembaganya. PSBB tidak diiringi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan secara maksimal.

Ia menuturkan dari 18 wilayah yang menerapkan PSBB itu tidak ada satu pun yang masuk ke dalam kategori A atau wilayah yang mengalami penurunan kasus secara drastis.

"Yang terjadi hanya 4 yang terjadi penurunan walaupun itu enggak drastis. Jadi, kategori baik. Sisanya, misal ada 9 daerah yang tidak terjadi penurunan. Artinya memang penerapan PSBB yang tentunya mensyaratkan protokol kesehatan tidak berjalan," ungkap Ikram.

"Sehingga asumsinya itu juga terjawab oleh riset kita selanjutnya bahwa yang melakukan PSBB lebih dari 50 persen itu gagal menerapkan karena penurunan kurang," lanjutnya.

Sebelumnya, riset Denny JA menyebutkan bahwa untuk Indonesia, 99 persen kasus virus corona akan berakhir Juni 2020.

Riset Denny JA ini bukan survei opini publik atas virus corona. Riset ini bertujuan mengolah data sekunder dari tiga sumber yakni dari Worldometers data dunia virus corona, Singapore University of Technology and Design, dan berbagai hasil riset lainnya.

Terdapat tiga kesimpulan yang diperoleh, pertama, 99 persen kasus virus corona selesai sebelum vaksin untuk virus itu ditemukan. Kedua, Indonesia masuk Kategori B atau negara menengah dari sisi kecepatan menyelesaikan kasus virus corona.

Denny JA menekankan kesimpulan untuk kasus Indonesia dengan asumsi aneka protokol kesehatan yang digariskan WHO dan pemerintah, seperti jaga jarak, bekerja dari rumah, larangan mudik dan sebagainya dipenuhi.

Kesimpulan ketiga dari riset LSI Denny JA adalah, 100 persen Indonesia dan dunia terbebas dari virus corona ketika vaksin atas virus itu ditemukan. Rentang waktu penemuan vaksin diperkirakan sekitar Mei-Juli 2021.

"Jika asumsi di atas terlanggar, dengan sendirinya aneka prediksi di atas tak berlaku," kata Denny JA.

Sementara itu, kasus infeksi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 56.385 per Selasa (30/6). Juni, yang sempat diprediksi sebagai puncak kasus corona menyumbang angka tertinggi dibandingkan bulan sebelumnya: 29.912 kasus.

Penambahan kasus rata-rata berada di kisaran angka 1.000 kasus per hari. Jumlah kasus baru di bulan Juni ini bahka melampaui gabungan kasus di tiga bulan sebelumnya. (*)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: