DEMOKRASI.CO.ID - Setelah tidak lagi menjadi anggota DPR RI karena bermasalah dengan Partai Keadilan Sejahera (PKS), Fahri Hamzah persis hanya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gelora. Dengan pengalamannya sebagai Wakil Ketua DPR, dia pun diusulkan untuk menggantikan Moeldoko menjadi Kepala Staf Presiden.
Hal itu diungkapkan oleh seorang warganet melalui akun Twitternya @MaspiyuO pada Rabu (22/7/2020).
"Klo Fahri Hamzah jadi Kepala Staf Presiden menggantikan Moeldoko, apakah anda setuju? tulisnya seperti dikutip law-justice.co.
Terhadap usulan itu, Fahri lantas menjawabnya. Bukannya mengiyakan dia malah meminta izin agar diberi kesempatan untuk menjadi rakyat biasa. Dia mengaku ingin bebas dan mau bergaul dengan petani dan nelayan.
"Ijinkan saya menjadi rakyat, menikmati kebebasan dan kenikmatan memeluk tanah, laut dan hutan, menghirup udara desa yang bersih dan menjadi sahabat nelayan dan petani," kata Fahri melalui akun akun Twitternya @Fahrihamzah.
Usulan agar Presiden Jokowi merekrut Fahri Hamzah sebagai Kepala Staf Kepresidenan pernah muncul pada Oktober 2019. Saat itu, yang mengusulkan adalah Dahnil Anzar Simanjuntak melalui akun Twitter pribadinya. Fahri saat itu meresponsnya, dengan mengatakan lebih memilih jadi marbot.
Sebelumnya, Fahri mendampingi Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta bertemu Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/7). Baik Fahri Hamzah maupun Anis Matta menyebut bahwa pertemuan itu hanya silaturahmi.[ljs]
