logo
×

Sabtu, 11 Juli 2020

Saksi Bisu Kelakuan Ardiansyah dari Ember hingga Kulkas

Saksi Bisu Kelakuan Ardiansyah dari Ember hingga Kulkas

DEMOKRASI.CO.ID - Hawa nafsu membutakan mata Ardiansyah. Remaja 18 tahun itu secara beringas memperkosa hingga membunuh mantan gurunya saat SD, E (40).
Di bawah pengaruh video porno yang habis ditontonnya, Ardiansyah masuk ke dalam rumah korban. Kasus pemerkosaan berujung pembunuhan ini terjadi di Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), pada Rabu (8/7) sekitar pukul 16.00 WIB.

Imajinasi liar mengusai pikiran Ardiansyah. Jauh hari sebelum kasus ini terjadi, Ardiansyah sudah sering mengintip korban saat mandi. Bahkan pernah dipergoki mencuri.

Rumah Ardiansyah dengan korban hanya berjarak sekitar 200 meter. Pelaku sudah kenal situasi rumah korban. Dia tahu di mana lokasi mesti bersembunyi sebelum melampiaskan perbuatan bejatnya.

Sejumlah barang milik E hari itu dipakai Ardiansyah hingga mengakibatkan korban terbunuh. Kulkas, ember, ikat pinggang, kabel charger handphone (HP), hingga tali rafia jadi saksi bisa kelakuan beringas Ardiansyah.

"Tersangka kemudian masuk rumah korban dan menunggu korban di samping kulkas dekat kamar mandi. Setelah Korban keluar dari kamar mandi, korban kemudian dicekik lehernya dengan menggunakan kedua tangan dan pingsan," kata Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Ginanjar saat dimintai dikonfirmasi, Jumat (10/7/2020).

Ardiansyah lalu membawa dan memperkosa korban di ruang tamu. Korban sempat tersadar dan berontak saat pelaku melakukan aksi bejatnya.

"Mengetahui korban berontak dan teriak meminta tolong, tersangka kemudian menyumpal mulut korban dengan menggunakan ikat rambut yang terbuat dari kain," ujarnya.

Tidak berhenti, Ardiansyah lalu mengikat leher korban menggunakan sabuk berwarna cokelat dan kabel charger HP. Korban pun tewas.

Setelah itu pelaku menyeret jasad korban menggunakan seprai dan dimasukkan ke dalam ember berwarna hijau. Tubuh korban dilipat dan tangannya diikat pakai tali rafia.

Posisi ditemukan terlipat di dalam ember atau bak besar plastik. Paha dan perut itu nempel," ujar Kapolsek Muara Telang Iptu Gunawan saat dimintai konfirmasi terpisah.

Ardiansyah memasukkan jasad korban ke dalam ember agar tak diketahui orang-orang. Pelaku menutup jasad korban dengan seprai agar tak menimbulkan bau. Ardiansyah kalap hingga membunuh mantan gurunya karena ketakutan.

Dia itu awalnya takut karena habis perkosa korban. Karena dekat, kenapa ya ketakutan. Jadi korban dibunuh, diikat, dan dimasukkan ember," ucap Kapolsek Muara Telang Iptu Gunawan saat dimintai konfirmasi, Jumat (10/7/2020).

Ardiansyah ditangkap tim gabungan Jatanras Polda Sumsel, Polres Banyuasin, dan Polsek Muara Telang di kediamanya di Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, pada Kamis (9/7) pukul 18.30 WIB. 'Saksi bisu' yang diamankan polisi di antaranya 2 unit ponsel genggam, 1 ember warna hijau, 1 charger HP warna putih, 1 ikat rambut, 2 ikat pinggang cokelat, 1 celana cokelat tersangka, 1 baju warna hitam.(dtk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: