
DEMOKRASI.CO.ID - Aksi kawanan perampokan yang beraksi di Purwakarta, kemungkinan sudah sering melakukan kejahatan dengan perencanaan yang sangat matang.
Naas bagi kawanan perampok ini, belum berhasil merampok isi dari toko grosir keburu ketahuan oleh anak dari pemilik toko, pada Kamis dini hari (06/08). Yang kemudian melaporkan ke aparat kepolisian, kejar-kejaranpun terjadi hingga salah satu kawanan perampok mati diujung timah panas anggota kepolisian.
Berikut fakta-fakta yang berhasil dihimpun, atas tewasnya komplotan perampok yang tewas diujung timah panas aparat kepolisian.
1.Ganti nomor mobil untuk kelabui petugas dan masyarakat.
Nomor polisi mobil yang digunakan oleh kawanan perampok dipalsukan, kemungkinan besar agar kendaraan roda empat yang mereka gunakan tidak dicurigai oleh petugas dan masyarakat. Mereka menggunakan nomor polisi T 1143 AG, faktanya mobil tersebut ber nomor B 1170 YKH.
2. Pelaku orang luar purwakarta.
Salah satu pelaku yang tewas terkena timah panas aparat kepolisian.
“Pelaku yang tewas berinisial AH (30) warga Cilincing Jakarta Utara,” kata Fitran, Kasat Reskrim Polres Purwakarta.
3. Pelaku mempelajari peta wilayah, sasaran perampokan yang dituju.
Para pelaku perampokan kemungkinan besar sudah melakukan pemetaan wilayah, termasuk saat mereka ketahuan kemudian kabur melarikan diri.
“Saat dipertigaan Cigangsa kami kehilangan jejak, sehingga terus melakukan penyisiran hingga pagi hari,” kata Fitran.
4. Komplotan perampok berbahaya, karena membawa senjata api.
Keberanian para perampok dalam melakukan aksinya salah satunya mereka membekali diri dengan senjata api, sehingga berani nekat melakukan perampokan di toko grosir yang diketahui anak dari pemilik toko tersebut seorang anggota kepolisian.
“Saat mereka dihadang, dari dalam mobil kawanan Curat mereka mengeluarkan tembakan. Sehingga kami kejar dan akhirnya baku tembak terjadi,” kata Fitran.
5. Mobil pelaku ditemukan jauh dari TKP.
Pada pagi harinya, masyarakat di Desa Mulyamekar Kecamatan Babakan Cikao dikejutkan dengan penemuan mobil yang banyak bolong dibagian kaca samping belakang dan kaca belakang mobil yang diduga akibat peluru senjata api.
“Sekitar pukul 07.00 Wib kami mendapatkan info kendaraan identik yang terparkir di wilayah Desa Mulyamekar Kecamatan Babakan Cikao,” kata Kasat Reskrim.
6. Komplotan perampok meninggalkan mobil dan satu rekan korban yang tewas terkena timah panas.
Setelah kejar-kejaran dan terjadi baku tembak dengan aparat kepolisian, kamplotan perampok berhasil lolos dari kejaran aparat keoplisian. Kemungkinan komplotan perampok berusaha kabur dengan menghindari jalan utama, sehingga masuk ke jalan di wilayah Desa Mulyamekar kemudian mobil ditinggalkan ditempat sepi.
“Kendaraan identik ditemukan di wilayah Desa Mulyamekar Kecamatan Babakan Cikao,” kata Fitran.
7. Roda kendaraan komplotan pelaku perampokan hancur.
Dari video yang beredar di media sosial dan group jurnalis, salah satu roda belakang bagian belakang terlihat hancur. Kemungkinan besar mereka memaksakan kendaraan terus melaju dengan kecepatan tinggi yang ban belakangnya pecah, untuk terus kabur dan berusaha lolos dari kejaran aparat kepolisian.
8. Didalam mobil ditemukan beberapa barang bukti untuk merampok.
Selain kendaraan avanza dan pelaku yang tewas didalam mobil, pihak kepolisian juga menemukan beberapa barang bukti yang digunakan pelaku untuk melakukan perampokan di toko grosir.
“Didalam mobil menemukan barang bukti satu buah gunting besar pemotong rantai besi, satu buah kunci T untuk membuka gembok, satu buah linggis, plat kendaraan palsu, sebuah tas, satu dompet hitam, satu buah hp dan uang sebesar 50 ribu rupiah,” kata Fitran, Kasat Reskrim Polres Purwakarta.
9. Kawanan perampok lebih dari dua orang.
Kemungkinan kawanan perampok yang beraksi akan menguras salah satu toko grosir di kelurahan munjul jaya, lebih dari dua orang.
“Untuk pelaku diperkirakan lebih dari dua orang. Saat ini kita tim lapangan sedang melakukan pencarian pelaku lainnya yang melarikan diri,” kata Fitran, Kasat Reskrim Polres Purwakarta.
10. Toko grosir itu sering menjadi sasaran perampokan.
Toko grosir yang menjadi sasaran perampokan, terletak dipinggir jalan agak berjauhan dengan pemukiman rumah warga. Sehingga para perampok bisa leluasa menguras isi toko, tanpa takut diketahui warga masyarakat.
“Tahun ini saja sudah dua kali kejadian di toko tersebut, pelaku biasanya beraksi malam atau dini hari. Tahun kemarin juga sama pernah kejadian, setiap tahun selalu terjadi. Toko grosir tersebut sering dibobol oleh kamplotan pencuri, beraksinya selalu lewat tengah malam,” kata Sumarna SH, Lurah Kelurahan Munjul Jaya saat dihubungi via seluller.
Dari fakta-fakta tersebut, kemungkinan komplotan perampok sudah sering melakukan aksi kejahatannya di wilayah purwakarta. Atau kemungkinan besar komplotan tersebut pernah melakukan perampokan di toko grosir tersebut.