
DEMOKRASI.CO.ID - Poros Baru yang dibentuk tiga parpol memiliki modal besar dalam kontestasi Pilgub Sumbar. Dengan bermodal 14 kursi, koalisi itu optismistis dapat mengusung pasangan calon alternatif di Pilgub Sumbar.
Ketua DPW PKB Sumbar Febby Dt Bangso mengatakan, koalisi kekuatan Poros Baru berpotensi bertambah Pilgub Sumbar. Kini, pihak koalisi sedang berkomunikasi dengan PDIP dan PPP. “Jika PDIP dan PPP masuk, maka kekuatan kami sangat diperhatungkan,” ujar Febby Dt Bangso kepada JawaPos.com, Kamis (6/8).
Koalisi Poros Baru saat ini terdiri atas tiga parpol. Yakni PKB, Golkar dan Nasdem. PKB memiliki perwakilan 3 kursi di DPRD Sumbar, Nasdem 3 kursi, dan Golkar 8 kursi. Sedangkan jumlah kursi di DPRD Sumbar sebanyak 65. Artinya saat ini kekuatan Koalisi Poros Baru 21 persen.
“Kalau PDIP dan PPP jadi gabung, kekuatan kami jadi 30 persen,” imbuh Febby yang sebelumnya sudah mendeklarasikan diri juga maju di Pilgub Sumbar dengan berpasangan dengan Faldo Maldini.
Febby menerangkan, lahirnya Koalisi Poros Baru karena masyarakat tidak pusat dengan nama-nama yang digadang-gadang sebagai calon pemimpin Sumbar. Nama-nama itu relatif sudah sering terdengar dan kiprahnya tidak terlalu signifikan. Alhasil ketiga parpol itu menyerap suara publik dengan membuat kekuatan baru. Harapannya menampung tokoh-tokoh di Sumbar yang ingin mengabdikan dirinya di Ranah Minang.
“Kami buka peluang siapa saja untuk mendaftar di koalisi ini. Kami mencari figur gubernur untuk Sumbar. Bukan figur untuk partai,” imbuhnya.
Dengan pendaftaran yang baru berlangsung sejak Kamis (6/8) hingga Minggu (9/8) diharapkan dapat nama-nama yang bisa dipilih untuk diusung di Pilkada Sumbar. Nama yang diusung pun diputuskan berdasar hasil survei dan nama itu dikomunikasikan dengan DPP masing-masing parpol. “Kalau dari survei, si A memiliki elektabilitas tinggi, maka dia kita calonkan. Kita memilih dengan benar-benar transparan,” tandasnya.
Sampai Kamis (6/8) calon yang sudah mendaftar ke Koalisi Poros Baru adalah Bupati Solok Gusmal dan mantan wali Kota Padang Fauzi Bahar. Selain itu, ada sejumlah nama yang berencana mendaftar pada Sabtu (8/8).
Mereka adalah Wakil Dirut Garuda Indonesia Doni Oskaria dan pasangan Fakhrizal-Genius Umar. Untuk Fakhrizal-Genius Umar merupakan paslon independen yang dinyatakan gagal di tahap verifikasi KPU. Lantas mereka menempuh jalur parpol. Fakhrizal adalah jenderal bintang dua Polri dan mantan Kapolda Sumbar, sedangkan Genius Umar adalah Wali Kota Pariaman.
Dari nama-nama itu diharapkan pasangan calon altenatif yang bisa membuat Sumbar lebih baik lagi untuk lima tahun ke depan.