
DEMOKRASI.CO.ID - Sejauh ini tercatat ada 78 orang tewas akibat ledakan di Lebanon. Sedangkan para korban selamat menyisakan cerita mengerikan.
Dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/8/2020), Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa ledakan besar ini menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai sekitar 4 ribu orang lainnya. Rekaman video AFP menunjukkan area di lokasi ledakan nyaris mengalami kehancuran total, dengan mobil-mobil terbalik seperti mainan, gudang-gudang ambruk dan para korban luka mengalami pendarahan.
Sementara BBC menyebutkan media lokal menunjukkan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan gedung. Total ada 2 ledakan yang terjadi.
Seorang saksi mengatakan ledakan pertama memekakkan telinga. Sedangkan ledakan kedua memicu bola api raksasa berwarna oranye ke langit Beirut pada (4/8) waktu setempat, yang diikuti gelombang kejut seperti angin tornado yang meratakan area pelabuhan dan menyapu kota Beirut, Lebanon, bahkan memecahkan kaca di lokasi berjarak beberapa kilometer.
“Semua gedung di sekitar sini runtuh. Saya berjalan melewati pecahan kaca dan reruntuhan di mana-mana, di dalam kegelapan,” ujar seorang saksi mata pada AFP di dekat lokasi yang berada di Pelabuhan Beirut.
Saksi mata lainnya, Hadi Nasrallah, mengaku pada BBC bila sempat merasa tuli sejenak. Hadi juga melihat kaca-kaca mobil pecah berserakan.
“Saya melihat api dan saya tidak tahu setelahnya terjadi ledakan. Kami masuk ke dalam rumah dan tiba-tiba merasa tuli sejenak, tampaknya saya berada terlalu dekat dengan sumber ledakan,” ucap Hadi.
“Saat tuli beberapa detik itu saya tahu ada yang tidak beres. Tiba-tiba kaca pecah dari mobil-mobil di sekitar saya, dari toko-toko, dan juga gedung-gedung,” imbuhnya.
Penyebab pasti dari ledakan dahsyat di Lebanon ini masih dalam penyelidikan.