
DEMOKRASI.CO.ID - Masalah mengemuka dari ‘obat COVID-19’ racikan Hadi Pranoto. Hadi mengonfirmasi racikannya itu adalah Bio Nuswa, sama saja dengan racikan Laksma TNI Suradi. Sejurus kemudian, perusahaan Bio Nuswa membantah bahwa produknya merupakan karya Hadi Pranoto.
Tanda tanya muncul, jadi sebenarnya cairan yang diklaim Hadi Pranoto itu Bio Nuswa atau bukan Bio Nuswa? Begini duduk perkaranya.
Pertama, lewat video yang diunggah di kanal YouTube penyanyi Anji pada 1 Agustus 2020, Hadi Pranoto muncul membuat kehebohan. Dia disebut sebagai profesor, ahli mikrobiologi, dan dokter, belakangan diketahui dia bukan profesor, ahli mikrobiologi, atau dokter.
Kembali ke soal klaim ‘obat COVID-19’. Hadi Pranoto menyatakan racikannya itu adalah obat yang mampu menyembuhkan dan mencegah orang dari penyakit COVID-19. Dia menyebutnya sebagai antibodi.
“Antibodi ini bisa menyembuhkan dan juga bisa mencegah. Berbeda dengan vaksin. Kalau vaksin itu kan disuntikkan dan kalau ini diminum,” ujar Hadi Pranoto dalam video tersebut. Video tersebut kini sudah dihapus dari kanal YouTube Anji.
Klaim Hadi Pranoto menjadi kehebohan. Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan imbauan agar masyarakat berhati-hati dengan isu obat Corona semacam yang dikemukakan Hadi Pranoto itu.
“Saya mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dengan isu yang menyebutkan bahwa telah ditemukan obat herbal untuk pencegahan COVID-19 apabila bukan dikeluarkan secara resmi atau dibenarkan oleh instansi terkait seperti BPOM, Kemenkes, Kemenristek/BRIN atau kementerian/lembaga pemerintah lainnya,” tegasnya.