logo
×

Selasa, 04 Agustus 2020

Saran Prof Jimly untuk Mahfud MD Soal KAMI: Tidak Usah Diundang ke Istana

Saran Prof Jimly untuk Mahfud MD Soal KAMI: Tidak Usah Diundang ke Istana

DEMOKRASI.CO.ID - Prof Jimly Ashiddiqie menilai, keberadaan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia alias KAMI perlu didengar oleh pemerintah.

“Saya rasa KAMI itu kita dengarkan. Kelompok yang kecewa,” ujarnya kepada JPNN, Selasa (4/8/2020).

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga meminta semua pihak agar tak menilai negatif KAMI.

“Ya tidak apa-apa itu didengar saja enggak usah dimaki-maki. Tidak usah di bully. Itu kan tokoh terhormat semua, kita hormatilah,” kata Jimly,

Karena itu, Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) menyarankan Menko Polhukam Mahfud MD membuka komunikasi dengan KAMI.

Akan tetapi, untuk komunikasi dimaksud, Jimly menyatakan bahwa KAMI tidak perlu sampai diundang ke Istana.

“Ya, belum tentu mau juga (diundang ke Istana). Malah jelek nanti kalau tahu-tahu menolak semua,” terangnya.

Akan tetapi setidaknya pemerintah bisa membuka komuniasi dan pendekatan.

“Ada Menko Polhukam, ambil inisiatif. Kirim utusan, atau apa. Tidak usah menunggu perintah presiden,” saran dia,

Mantan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) ini menyebut, para tokoh yang ada di dalamnya disebut anggota DPD RI itu bukan orang-orang sembarangan.

Karena itu, Jimly menyarankan pemerintah juga mendengar apa yang menjadi aspirasi KAMI.

“Dengarkan (aspirasinya), kan saling kenal. Apa masalahnya, tidak usah diundang (ke Istana). Datangi,” tekan Prof Jimly.

Menurutnya, akan lebih baik jika perwakilan pemerintah yang lebih dulu mendatangi KAMI.

“Budaya kita ini kalau didatangi begitu, merasa terhormat, tetapi intinya kita harus saling mendengar,” jelasnya.

Untuk diketahui, sejumlah tokoh sebelumnya mendeklarasikan KAMI.

Mereka di antaranya Din Syamsuddin, Rocky Gerung, Refly Harun, Ichsanuddin Noorsy dan Abdullah Hehamahua.

Tak ketinggalan Said Didu, Kwik Kian Gie, Bachtiar Chamsyah sampai MS. Kaban.

Deklarasi itu dilakukan di kawasawan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (2/8/2020).

Din Syamsuddin mengatakan, KAMI merupakan gerakan moral untuk menyelamatkan Indonesia.

“KAMI, pada pemahaman saya adalah sebuah gerakan moral seluruh elemen-elemen dan komponen bangsa lintas agama, suku, profesi, kepentingan politik kita bersatu, kita bersama-sama sebagai gerakan moral untuk menyelamatkan Indonesia,” ujar Din saat deklarasi.

Menurut Din, masih banyak tokoh lain yang mendukung KAMI tapi belum bisa hadir.

Di antaranya mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo, Rachmawati Soekarnoputri dan ekonom senior, Rizal Ramli.

Din mengatakan, tokoh-tokoh ini bakal hadir dalam acara KAMI selanjutnya.

“Saya yakin ormas-ormas Islam juga bersepakat, belum ada yang mewakili, mungkin saya sebagai ketua Wantim MUI begitu pula ormas atau majelis agama lain semuanya tadi pagi menghubungi,” tandas Din Syamsuddin.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: