logo
×

Senin, 14 September 2020

Demi Duka Cita Korban Covid-19, Said Didu: Saya Nyatakan Berhenti Merokok Djarum Super

Demi Duka Cita Korban Covid-19, Said Didu: Saya Nyatakan Berhenti Merokok Djarum Super

DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu mengumumkan berhenti merokok Djarum Super.

Keputusan itu sebagai reaksi Said Didu terhadap sikap bos Djarum, Robert Budi Hartono yang menolak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Melalui akun Twitter pribadinya, @msaid_didu membagikan foto bungkusan rokok Djarum Super ke tong sampah.

Said Didu mengaku sudah 35 tahun menikmati rokok Djarum Super. Namun dia harus berhenti mengisap rokok tersebut demi duka cita para korban Covid-19.

“PENGUMUMAN: Demi duka cita saya para korban Covid-19, atas protes pemilik Jarum terhadap kebijakan selamatkan nyawa rakyat Indonesia, setelah 35 tahun saya merokok DJARUM SUPER, saat ini saya nyatakan BERHENTI merokok DJARUM SUPER. Selamat tinggal,” kata Said Didu.

Said Didu buang rokok Djarum Super ke tempat sampah.

Sebelumnya, bos Djarum Robert Budi Hartono menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana Gubernur DKI Anies Baswedan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat lagi mulai Senin (14/9).

Surat bertanggal 11 September 2020 itu berisi pandangan orang terkaya Indonesia itu tentang rencana Anies kembali menerapkan PSBB ketat.

“Menurut kami, keputusan untuk memberlakukan PSBB kembali itu tidak tepat,” tulis Budi dalam suratnya.

Lebih lanjut pengusaha kelahiran 28 April 1940 itu juga memaparkan argumennya. Budi menganggap PSBB di DKI terbukti tak efektif dalam menurunkan pertumbuhan angka infeksi.

“Meskipun Pemerintah DKI Jakarta telah melakukan PSBB tingkat pertumbuhan infeksi masih naik,” tambah pemilik Bank Central Asia (BCA) tersebut.

Selain itu, Budi menyebut rumah sakit di DKI Jakarta tetap akan mencapai kapasitas maksimal dengan atau tanpa PSBB.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: