logo
×

Selasa, 15 September 2020

Minta Tambahan 20 Juta Vaksin Corona, Luhut Lobi Menteri Arab

Minta Tambahan 20 Juta Vaksin Corona, Luhut Lobi Menteri Arab

DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintah terus melakukan komunikasi untuk pengadaan vaksin corona (Covid-19). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan berkomunikasi dengan Menteri Energi dan Industri Uni Emirat Arab, Suhail Mohamed Faran Al Mazrouei pada hari ini.

“Saya mau bicara dengan Menteri Suhail untuk minta tambahan 20 juta (dosis) lagi untuk masuk sini,” kata Luhut dalam diskusi virtual, Selasa (15/9/2020). (Baca juga: Denger Nih Doel, Opung Luhut Bilang TKA Masuk karena Kita Kurang Tukang Insinyur)

Menurut dia, langkah tersebut dilakukan guna menambah jumlah vaksin hingga 50 juta dosis. Hal ini untuk mengatasi masalah meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia.

“Pada Maret, April, Mei 2020 kita alami posisi kurang baik karena belum familiar dengan itu, tapi seiring berjalannya waktu semakin paham bagaimana cara bereaksi dengan ini,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonimian Airlangga Hartato mengatakan tengah melakukan pendekatan dengan GAVI yang mendukung Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).

Lembaga penelitian vaksin yang didanai oleh Bill Gates itu bekerja sama dengan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca. Adapun harga vaksin AstraZeneca ini ternyata lebih murah dibandingkan dengan vaksin Sinovac asal dari China.

“Ada AstraZeneca, GAVI CEPI ini adalah kegiatan multilateral berbagai lembaga dan negara untuk dapat vaksin sebagai public services. Melalui GAVI CEPI harga vaksin diperkirakan lebih rendah, USD3-5. Sedangkan Sinovac antara USD10-20,” katanya.

Dia menambahkan, untuk pengadaan vaksin ini sudah dianggarkan berdasarkan program pemulihan ekonomi nasional. Adapun biaya penanganan Covid-19 ini mencapai Rp695,2 triliun.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: