logo
×

Rabu, 30 September 2020

Ngeri! Gatot Nurmantyo Blak-blakan Membuka Fakta Ini

Ngeri! Gatot Nurmantyo Blak-blakan Membuka Fakta Ini

 


DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan fakta-fakta yang mengerikan. Jenderal murah senyum ini tak sekadar jualan omongan dalam menyampaikan pernyataannya, sebab analisisnya bisa jadi benar jika terjadi.

Gatot kembali menyatakan bahwa dirinya menolak tegas pengesahan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

Ia menilai jika RUU HIP disahkan, akan terulang kembali pertumpahan darah dan bangkitnya neo komunisme.

“Saya yakin peristiwa kelam akan berulang apabila RUU HIP ini diketok menjadi UU,” tegas Gatot dalam kanal YouTube Hersubeno Point, Sabtu (26/9).

Menanggapi pernyataan Gatot tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, ucapan dan kekhawatiran Gatot tersebut mungkin saja terjadi jika RUU HIP disahkan menjadi undang-undang.

“Bisa saja pertumpahan darah itu terjadi. Dan itu tidak kita inginkan,” kata Ujang seperti dikutip dari RRI.

Ujang bahkan meyakini jika Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila itu disahkan, akan berbahaya dan membuat kerusuhan terjadi di masyarakat.

“Jika RUU HIP disahkan, ini sangat berbahaya. Karena rakyat akan marah. Bisa tempur antar kelompok,” ungkap Ujang.

Ujang juga berharap agar DPR tidak mengesahkan RUU HIP yang bisa menyulut demonstran, dan bisa kembali menggelar demo penolakan.

Ujang bahkan meyakini jika Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila itu disahkan, akan berbahaya dan membuat kerusuhan terjadi di masyarakat.

“Jika RUU HIP disahkan, ini sangat berbahaya. Karena rakyat akan marah. Bisa tempur antar kelompok,” ungkap Ujang.

Ujang juga berharap agar DPR tidak mengesahkan RUU HIP yang bisa menyulut demonstran, dan bisa kembali menggelar demo penolakan.

Artikel Asli

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: