logo
×

Selasa, 15 September 2020

Prof Jimly Asshiddiqie Minta Penikam Syekh Ali Jaber Dihukum Mati! Kriminolog: Tak Bakal Didengar!

Prof Jimly Asshiddiqie Minta Penikam Syekh Ali Jaber Dihukum Mati! Kriminolog: Tak Bakal Didengar!

DEMOKRASI.CO.ID - Percobaan pembunuhan terhadap dai kondang Syekh Ali Jaber (13/09) memicu gelombang keprihatinan yang luas.

Ketum ICMI Jimly Asshiddiqie bahkan meminta pelaku dituntut sanksi paling maksimal, hukuman mati.

“A.n. Ketua Umum ICMI, saya mengutuk penusukan dengan senjata tajam untuk tujuan pmbunuhan terencana dan teror terbuka kepada Syeikh Ali Jaber, ulama yang sedang tabligh di depan umum. Mohon polisi dan jaksa segera proses hukum ybs ke pengadilan dengan tuntutan sangsi paling maksimal, mati,” tegas Jimly di akun Twitter @JimlyAs.

Aktivis politik yang juga penggagas KAMI Syahganda Nainggolan mengapresiasi sikap Jimly. Syahganda menyebut Jimly sudah kembali ke jalan yang benar.

“Akhirnya “abangku” Prof Jimly Asshiddiqie kembali kejalan yang benar. Seperti mudanya yang keras terhadap kejaliman. Lawan siapapun musuh ulama. Hidup ICMI!,” tulis Syahganda di akun Twitter @syahganda

Kriminolog Mustofa Nahrawardaya pesimis dengan proses hukum terhadap pelaku penusukan Syekh Ali Jaber. “Ah, gak bakal didengar,” tulis Mustofa di akun @TofaTofa_id menanggapi tulisan bertajuk “Prof Jimly Asshiddiqie Minta Penikam Syekh Ali Jaber Dihukum Mati.”

Terkait penusukan terhadap Ulama, Mustofa menyindir sikap Presiden Joko Widodo yang aktif menggunakan media sosial Twitter. Hingga hari ini, akun Twitter Presiden Jokowi, @jokowi belum berkomentar.

“Sudah dua hari, saya belum nemu Tweet Pak @jokowi terkait penusukan terhadap Ulama. Apa saya yang salah?,” tanya @TofaTofa_id.

Sebelumnya, @TofaTofa_id menulis: “Pak @jokowi mohon komentar soal penusukan Syeikh Ali Jaber. Jika sudah dilapori staf.”

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD memang telah menginstruksikan berbagai badan intelijen mulai bergerak. Mulai dari Badan Intelijen Negara, Badan Intelijen Strategis, Kabaintelkam Polri, hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Anti Teror. “Saya minta selidiki kasus ini dengan sebaik-baiknya, setransparan mungkin,” kata Mahfud.

Mahfud juga mengungkapkan kedekatan Presiden Jokowi dengan Syekh Ali Jaber. “Pak Jokowi juga undang Beliau buka puasa bersama lalu salat bersama. Jadi orang ini orang baik. Oleh sebab itu, orang-orang sebaik ini jangan sampai mengalami hal-hal seperti itu,” kata Mahfud seperti dikutip tempo (14/09).
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: