logo
×

Kamis, 08 Oktober 2020

Demo Penolakan Omnibus Law di Palopo Ricuh, 4 Mahasiswa Luka Tembak

Demo Penolakan Omnibus Law di Palopo Ricuh, 4 Mahasiswa Luka Tembak

 


DEMOKRASI.CO.ID - Aksi unjuk rasa menolak pengesahan omnibus law atau UU Cipta Kerja juga berlangsung di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Kamis (8/10/2020). Namun demi ini diwarnai kericuhan bahkan setidaknya ada empat mahasiswa terkena luka tembak.

Pengunjuk rasa tergabung dalam Aliansi Peduli Indonesia (API). Mereka menyampaikan aspirasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja di gedung DPRD Kota Palopo.

Ribuan mahasiswa turun ke jalan. Mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi mahasiswa memadati Gedung DPRD Kota Palopo.

Aksi unjukrasa yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi anarkis. Massa aksi mulai melakukan lemparan batu ke arah gedung DPRD Palopo. Polisi yang betugas mengamankan jalannya aksi unjukrasa tak tinggal diam.

Polisi membalas lemparan batu massa aksi dengan tembakan gas air mata. kericuhan tak terelakkan. Sejumlah massa maupun aparat keamanan mengalami luka-luka.

Dari informasi sementara, ada puluhan demonstran yang terluka, dan diduga ada empat demonstran yang tertembak.

“sekarang, ada empat yang tertembak, kemungkinan jumlahnya lebih, tapi belum diketahui pasti, teman-teman yang terluka dirawatnya terpisah-pisah,” terang Eka, salah satu demonstran, dikutip dari Teraskata.com.

Diketahui, para demonstran berusaha menduduki gedung DPR yang sebelumnya telah diantisipasi oleh aparat keamanan dengan memasang kawat berduri di sekeliling gedung, dan menyediakan water canon.

Salah seorang massa aksi, Imanuel mengaku dirinya terkena tembakan aparat kepolisian. Ia menduga terkena tembakan peluru karet.

”Peluru memang ini kak, karena robek ini celanaku,” kata sembari memperlihatkan luka dan celana yang robek kepada awak media.

Hanya saja, pengakuan itu dibantah langsung oleh pihak kepolisian Polres Kota Palopo. Menurutnya, aparat yang bertugas di lapangan tidak dibekali peluru karet. Melainkan hanya dibekali flash ball atau gas air mata.

”Tidak benar ada peluru karet, yang ada hanya flash ball,” kata Panit Reskrim Polsek Wara Kota Palopo, Ipda Andi Akbar.

Artikel Asi

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: