logo
×

Jumat, 30 Oktober 2020

KSP: Sepeda Daniel Mananta Bukan untuk Jokowi, Ada Kesalahan Redaksional

KSP: Sepeda Daniel Mananta Bukan untuk Jokowi, Ada Kesalahan Redaksional

 


DEMOKRASI.CO.ID - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meluruskan soal 15 sepeda lipat dari artis Daniel Mananta yang awalnya disebut untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Moeldoko menyebut sepeda-sepeda tersebut diberikan kepada lembaga kantor staf kepresidenan (KSP).

“Mas Daniel dan Hendra datang ke KSP menyerahkan sepeda sebanyak 15 unit kepada KSP, sekali lagi kepada KSP, nggak ada sama sekali ke Pak Jokowi,” ujar Moeldoko dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Sepeda yang dimaksud merupakan tipe ecosmo 10 Sp Damn yang dibuat khusus dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ke-92 pada 28 Oktober. Sepeda buatan dalam negeri itu hasil kolaborasi Daniel sebagai CEO Damn! I Love Indonesia dengan PT Roda Maju Bahagia.

Daniel bersama Direktur Utama PT Roda Maju Bahagia, Hendra menyerahkan 15 sepeda lipat tersebut kepada Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan pada Senin (26/10). Moeldoko menyebut, menerima pemberian sepeda itu untuk memberi support kepada produk buatan anak negeri.

“Saya semangat terima Mas Daniel dan teman-teman karena produk dalam negeri dan edisi khusus Sumpah Pemuda, karena produk dalam negeri, kami punya kewajiban. Sebuah kewajiban bagi kami untuk bisa meng-endorse agar kita semua mencintai produk dalam negeri,” sebut Moeldoko.

Mantan Panglima TNI ini berharap agar pemuda-pemudi Indonesia bisa mencintai produk dalam negeri melalui karya anak bangsa itu. Moeldoko juga membantah menerima pemberian Daniel karena menjadi bagian penjualan sepeda itu.

“Pertanyaannya apakah Pak Moel jadi marketing? Tidak sama sekali, tapi posisi kami adalah untuk memberikan motivasi,” tutur jenderal purnawirawan bintang 4 itu.

Informasi mengenai sepeda dari Daniel diberikan kepada Jokowi didapat dari rilis resmi KSP. Moeldoko mengakui ada kesalahan teknis sehingga membuat persepsi yang menjadi polemik.

“Itu kesalahan redaksional, kesalahan pemahaman, makanya saya memutuskan sekarang ini untuk KSP menyampaikan itu,” tegas Moeldoko.

Daniel Mananta yang ikut bergabung dalam konferensi pers virtual itu juga turut menegaskan sepeda yang diberikannya bukan dimaksudkan diberikan kepada Jokowi secara personal. Ia juga menyatakan sepeda diberikan kepada KSP sebagai lembaga.

“Sepeda itu untuk KSP, bukan untuk Pak Moeldoko. Pak moel dikasih 15 sepeda diapain?” ujar Daniel.

“Beritanya sangat simpang siur. Sekali lagi saya tegaskan 15 sepeda ini bukan untuk Bapak Presiden Jokowi yang terhormat,” imbuhnya.

Seperti diketahui, sepeda yang diberikan Daniel Mananta kepada Moeldoko menjadi polemik. Sepeda yang awalnya disebut untuk Jokowi itu diminta KPK untuk dilaporkan karena berpotensi sebagai gratifikasi.

“KPK telah berkoordinasi kepada pihak istana terkait informasi penerimaan sepeda lipat edisi khusus Sumpah Pemuda kepada Presiden Joko Widodo melalui KSP. Dan kami mendapat informasi bahwa sampai saat ini sepeda tersebut belum diterima oleh pak Presiden, dan akan dicek lebih lanjut,” kata Plt Jubir KPK Bidang Pencegahan Ipi Maryati kepada wartawan, Selasa (27/10).

Ipi mengatakan, jika sepeda lipat itu ditujukan untuk Jokowi, Jokowi diharuskan melaporkan pemberian sepeda paling lambat 30 hari kerja. Nantinya, KPK akan menetapkan sepeda itu apakah menjadi milik negara atau Jokowi.

“Sesuai dengan peraturan perundang-undangan penyampaian laporan penerimaan gratifikasi paling lambat 30 hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima. Selanjutnya, setelah laporan diterima, KPK akan menganalisa dan menetapkan status penerimaan gratifikasi tersebut apakah menjadi milik negara atau milik penerima,” ucap Ipi.

Artikel Asli

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: