logo
×

Rabu, 07 Oktober 2020

Viral, Ketua DPRD Kuningan Sebut 'Pondok Pesantren Pembawa Limbah' Berujung Klarifikasi Minta Maaf

Viral, Ketua DPRD Kuningan Sebut 'Pondok Pesantren Pembawa Limbah' Berujung Klarifikasi Minta Maaf

 


DEMOKRASI.CO.ID - Akhir September 2020 dikabarkan muncul klaster Covid-19 di pondok pesantren. Salah satu pondok pesantren yang menjadi berita hangat dibicarakan yaitu Pondok Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan.

Diketahui hingga 2 Oktober 2020 sebanyak 155 santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah terkonfirmasi positif Covid-19.

Pada akhirnya beberapa santri yang tidak dinyatakan positif Covid-19 dipulangkan secara bertahap, sedangkan yang dinyatakan positif di isolasi di tempat khusus yang telah disiapkan Satuan Gugus Tugas Kuningan.

Banyak upaya telah dilakukan oleh pihak Pondok Pesantren Husnul Khotimah. Mulai dari tes usap yang dilakukan terhadap 300 lebih santri dan pegawai.

"Kami telah melakukan tes usap kepada pegawai dan santri dengan total 300 orang dan bertahap akan dialkukan tes usap kepada seluruh civitas pesantren," Ujar Sanwani selaku juru bicara Covid-19 di Pondok Pesantren Husnul Khotimah dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Youtube HKTV Husnul Khotimah channel pada 30 September 2020.

Namun hal ini justru mendapat kritikan dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kuningan Nuzul Rachdy terkait wabah yang menyebar di Pondok Pesantren (Ponpes) Husnul Khotimah ini.

"Komunitas yang begitu banyak (Pondok pesantren Husnul Khotimah) ini berpotensi tinggi untuk terjadinya penularan karena dari berbagai wilayah. Dan jangan sampai Husnul ini membawa limbah wabah dan limbah segalanya," Kritik Nuzul saat diwawancara dikutip dari akun Youtube Kuningan Ayeuna pada 3 Oktober 2020.

Hal ini menuai berbagai macam komentar dari netizen dan sejumlah praktisi hukum. Pasalnya kata yang di lontarkan Nuzul Rachdy ini mengandung multitafsir.

Muncul berbagai macam simpati dari masyarakat, terutama alumni santri Pondok Pesantren Husnul Khotimah.

"Doa kami untuk husnul Khotimah, semoga musibah dan cobaan yang menimpa segera berakhir dan semua civitasnya diberi kekuatan dan kesabaran," Ujar Dodi Hidayatullah Youtuber sekaligus alumni Pondok Pesantren Husnul Khotimah dikutip dari akun Facebook Ponpes Husnul Khotimah pada 4 Oktober 2020.

Setelah mendapat berbagai macam kecaman dari netizen dan masyarakat Kuningan khususnya untuk segera klarifikasi dan meminta maaf, akhirnya Nuzul Rachdy mengklarifikasikan permohonan maafnya di depan pihak yang terkait.

"Kata 'jangan sampai' ini bukan berarti menuduh, baru menduga," Ujar Nuzul dalam pertemuannya dengan pihak Pondok Pesantren, dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari akun Youtube kuningan religi pada 5 Oktober 2020.  

"Dan dengan ini saya akan menanda tangani permohonan maaf saya dalam petisi yang sudah dibuat," Tambahnya.

Kejadian ini menjadi sebuah pelajaran yang berharga agar selalu berhati-hati dalam menyampaikan. Terutama saat diliput atau diabadikan dengan alat perekam.

Diharapkan dengan ini netizen tidak mencibir atau tidak menngancam pihak terkait, karena pada dasarnya manusia tidak luput dari kesalahan.***

Artikel Asli

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: