DEMOKRASI.CO.ID - Unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berujung kericuhan pada Kamis (8/10) disayangkan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Zita Anjani.
Apalagi, para demonstran turut merusak dan menghancurkan sejumlah fasilitas umum hancur.
Zita Anjani melalui akun Twitter pribadinya mengaku paham bahwa semua warga negara memiliki hak untuk menyatakan pendapat di depan umum.
“Teman-teman penuhi itu dengan turun ke jalan. Tidak ada yang bisa melarang,” tulisnya, Jumat (9/10).
“Tapi tidak juga dengan luapan emosi yang membara sampai harus menghancurkan fasilitas umum,” sambung politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Adapun sejumlah fasilitas umum yang hancur di antaranya halte Transjakarta yang dibakar dan dijarah massa.
Kemudian gedung Bioskop Mulia Agung (Grand) yang berada di Simpang Lima Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat yang mengalami kebakaran karena ulah massa aksi yang sebelumnya terkonsentrasi di sana.
“Kalian tahu? Siapa pengguna fasilitas umum? Mereka itu lah yang sedang kalian bela kemarin. Lantas kalau dihancurkan, mereka beraktivitas menggunakan apa?” tandas Zita.
