logo
×

Selasa, 24 November 2020

IPW Ingatkan Intelijen Soal Munculnya Terorisme, Ini Tanda-tandanya..

IPW Ingatkan Intelijen Soal Munculnya Terorisme, Ini Tanda-tandanya..

DEMOKRASI.CO.ID - Indonesia Police Watch (IPW) mengingatkan jajaran intelijen, densus 88 dan aparat kepolisian akan munculnya aksi terorisme di Indonesia.

Pasalnya, maraknya aksi kerumunan massa dan meluasnya gerakan intoleransi akhir-akhir ini.

Ia menduga hal tersebut, telah membuat kalangan radikal dan jaringan terorisme seakan mendapat angin untuk beraksi, terutama saat menjelang akhir tahun.

Demikian disampaikan oleh Ketau Peresedium IPW Neta S Pane kepada Pojoksatu.id di Jakarta (24/11/2020).

“Dari pendataan Ind Police Watch (IPW), simpatisan ormas yang sering melakukan kerumunan massa pernah ada yang terlibat dalam aksi terorisme,” paparnya.

Di tahun 2017, ungkap Neta, jumlah mereka yang ditangkap Polri mencapai 37 orang dari berbagai daerah, mulai dari Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, dan daerah laint.

Neta mengatakan, beberapa di antaranya sempat ditahan di Nusa Kambangan, Gunung Sindur Bogor dan LP lainnya. Namun kini mereka sudah bebas dan tidak terlacak keberadaannya.

“Keterlibatan mereka dalam aksi terorisme mulai dari menyembunyikan buronan terorisme hingga melakukan aksi teror itu sendiri,” jelasnya.

“Kita khawatir dengan meluasnya aksi aksi kerumunan massa dan gerakan intoleransi belakangan ini mereka kembali bermanuver dan melakukan aksi teror,” kata Neta.

Saat ini, lanjut Neta, jumlah narapidana terorisme yang tersebar di sejumlah lembaga pemasyarakat lebih dari 500 orang.

Neta memaparkan, terorisme yang sudah bebas dan selesai menjalani hukuman dibina pemerintah melalui program deradikalisasi.

Begitu juga dengan, tambah Neta, mantan napi yang tidak terlacak keberadaannya memang perlu diwaspadai agar tidak bermanuver untuk melakukan aksi teror kembali.

“Kbaintelkam Polri perlu bekerja ekstra keras mencermati hal ini agar jajaran kepolisian tidak kecolongan. Sebab dalam kerumunan massa akhir akhir ini Baintelkam Polri seperti kecolongan,” tandasnya.

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: