logo
×

Kamis, 10 Desember 2020

Batalyon TNI Penangkap Gembong PKI Temukan Jejak di Hutan Kalimantan

Batalyon TNI Penangkap Gembong PKI Temukan Jejak di Hutan Kalimantan

DEMOKRASI.CO.ID - Pengerahan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Batalyon Infanteri 407/Padmakusuma dari Komando Daerah Militer IV Diponegoro ke sektor timur perbatasan RI dan Malaysia, ternyata benar-benar sebuah keputusan yang tepat.

Terbukti prajurit Yonif 407/Padmakusum mampu melaksanakan operasi sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dengan baik.

Yang terbaru, dari siaran resmi dilansir VIVA Militer, Kamis 10 Desember 2020, prajurit TNI Yonif 407/Padmakusuma mengukir prestasi menemukan benda ilegal yang akan diselundupkan dari Malaysia ke Indonesia. Mau tahu kisah lengkapnya?

Jadi begini pada 7 Desember 2020, empat prajurit TNI Yonif 407/Padmakusuma dari Pos Mentari melakukan patroli keamanan di perbatasan kedua negara di area hutan sekitar jalur lintas tradisional Dusun Mentari, Desa Sepindang, kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Empat prajurit TNI itu berpatroli malam hari. Mereka bergerak dari Pos Mentari dengan menggunakan sepeda motor. Saat menyisir perbatasan, tiba-tiba di tengah pekatnya malam mereka menemukan jejak misterius.

Karena curiga, akhirnya mereka menghentikan laju motor dan memeriksa lokasi temuan jejak itu. "Salah satu anggota melihat jejak masuk ke arah semak, karena merasa curiga kemudian melaksanakan penelusuran dan pengecekan di sekitar semak tersebut," kata Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia, Yonif 407/Padmakusuma, Letnan Kolonel Catur Irawan.

Setelah ditelusuri ternyata kecurigaan prajurit TNI itu pada jejak itu terbukti, di semak-semak mereka menemukan dua kardus. Ketika ditemukan kardus terbungkus rapi dan di atasnya ditutupi daun.

"Setelah dilaksanakan pengecekan ditemukan 2 Kardus berisi 96 botol minuman beralkohol merrk Benson yang ditutupi dedaunan," kata Letkol TNI Catur.

Kepemilikan jejak dan miras itu hingga saat ini masih misterius, sebab tak ada yang mengetahui siapa pemilik barang ilegal itu. Untuk menindaklanjuti temuan itu, prajurit TNI mengevakuasi barang itu dan diserahkan kepada pihak Bea Cukai Nanga Badau.

Perlu diketahui, ada sebanyak 450 prajurit Yonif 407/Padma Kusuma yang bertugas di perbatasan sektor timur, yang meliputi sekitar wilayah Kabupaten Sintang dan dan Kapuas Hulu.

Mereka diberangkatkan pada 8 September 2020 dan tiba di Pelabuhan Dwikora, Kalbar, pada 13 September 2020, dengan menggunakan kapal perang TNI KRI Teluk Hading 538.

Ini merupakan kali pertama Yonif 407/Padma Kusuma dikerahkan ke perbatasan sektor timur RI-Malaysia di Kalimantan Barat. Batalyon ini sebelumnya pernah ditugaskan ke perbatasan Malaysia. waktu mereka ditugaskan di wilayah Kalimantan Timur pada 2012 hingga 2013.

Perlu diketahui, Yonif 407/Padma Kusuma merupakan satuan tempur infanteri yang bermarkas Desa Ujung Rusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Satuan ini memiliki sejarah nama besar yang tak bisa dianggap remeh. Batalyon ini merupakan salah satu satuan yang paling diandalkan TNI dalam operasi militer penumpasan G 30 S/PKI pada 1965 hingga 1966.

Dan yang luar biasanya, tak cuma menumpas pemberontak yang terlibat. Tapi pasukan Yonif 407/Padma Kusuma juga berhasil menangkap gembong alias tokoh G 30 S/PKI, Dwipa Nusantara Aidit alias D.N Aidit.

Tak hanya itu saja, sejak didirikan 27 Oktober 1964, Yonif 407/Padma Kusuma memiliki catatan operasi militer yang mengerikan. []

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: