DEMOKRASI.CO.ID - Cuitan Permadi Arya alias Abu Janda yang menyebut 'Islam arogan' disorot Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Cuitan Abu Janda ini berawal dari twit war dengan Tengku Zulkarnain.
Pada awalnya, Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, berbicara soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika. Lalu, Tengku Zulkarnain menyebut tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya. Cuitan ini dipublikasikan hari Minggu (24/1).
"Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana-mana negara normal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas.
Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," cuit Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, seperti dilihat, Jumat (29/1/2021).
Abu Janda membalas cuitan Tengku Zulkarnain. Dia menyebut ada Islam yang 'arogan' karena mengharamkan kearifan lokal di Indonesia.
"Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat," cuit Abu Janda lewat akun @permadiaktivis1.
Kemudian, Abu Janda memberikan pandangannya. Dia memberikan argumen yang menurutnya Islam arogan pada kearifan lokal.
"Ritual tradisi asli dibubarin alasan syirik, pakai kebaya dibilang murtad, wayang kulit diharamin, dan masih banyak lagi upaya penggerusan pemusnahan budaya lokal dengan alasan syariat. Kurang bukti apalagi Islam memang arogan terhadap kearifan lokal?," cuit Abu Janda.
Dalam kesempatan lain, Abu Janda menjawab kritikan karena nge-twit soal 'Islam arogan'. Abu Janda justru menyerang balik Tengku Zulkarnain.
"Jangan diambil tanpa konteks dong, itu ngejawab cuitan Tengku Zul yang provokatif rasis, bukan twit mandiri di timeline," kata Abu Janda.
Terkait cuitan Abu Janda, PBNU menilai pria bernama Permadi Arya ini tidak paham Islam. PBNU mempertanyakan maksud Abu Janda berkata demikian.
"Wah, itu nggak ngerti Islam itu. Masa, ngomong gitu? Harus dibedakan antara agama dan orang ya. Kalau oknum dalam agama itu di semua agama ada sehingga mencerminkan agama itu kejam, agama itu radikal dan seterusnya," ujar Sekjen PBNU Helmy Faishal di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (28/1).
PBNU menegaskan bahwa semua agama mengajarkan kedamaian. Jika pun ada yang mengajarkan kekerasan, kata Helmy, itu adalah ulah oknum.
"Semua agama mengajarkan kedamaian. Kalau ada mengajarkan kekerasan itu oknum-oknum umat beragama itu," ujar Helmy.(dtk)