DEMOKRASI.CO.ID - Kondisi Myanmar mencekam usai militer menangkap State Counsellor (setara perdana menteri) Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint pada Senin (1/2/2021).
Mereka ditangkap di ibu kota Naypyidaw. Usai penangkapan, kantor berita AFP memberitakan militer mengepung dan menduduki Balai Kota Yangon.
Yangon adalah eks ibu kota Myanmar. Yangon, yang merupakan kota terbesar, kini menjadi pusat perekonomian. Jarak Naypyidaw dan Yangon sekitar 368 km.
Salah seorang saksi mata di Yangon menyebut, puluhan tentara sudah menduduki balai kota. Tempat itu merupakan pusat pemerintahan kota tersebut.
Saksi mata itu juga melaporkan, militer mengerahkan sejumlah kendaraan rantis di balai kota.
Krisis politik Myanmar bermula dari pertikaian pemilu. Militer yang pernah berkuasa selama hampir setengah abad tidak terima partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi kembali menang.
Militer menuduh NLD curang. Setiap pertemuan yang digelar antara pemerintah sipil dan militer sebelum Suu Kyi ditangkap selalu menemui jalan buntu. []
