logo
×

Minggu, 07 Februari 2021

PD: Mungkin Presiden Jokowi Sudah Jarang Ajak Moeldoko Ngopi

PD: Mungkin Presiden Jokowi Sudah Jarang Ajak Moeldoko Ngopi

DEMOKRASI.CO.ID - Kepala KSP Moeldoko, yang dituduh terlibat isu kudeta Partai Demokrat (PD), heran terhadap pihak-pihak yang grogi saat dia ngopi-ngopi. PD menduga Moeldoko sibuk mencari teman ngopi karena sudah jarang diajak langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mungkin Bapak Presiden Joko Widodo sudah jarang mengajak KSP Moeldoko ngopi-ngopi. Begitu juga rekan sesama menteri, sudah jarang mengajak KSP Moeldoko ngopi-ngopi," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP PD Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Minggu (7/2/2021).

"Jadi, KSP Moeldoko sibuk cari teman buat ngopi-ngopi. Sampai mesti ngopi-ngopi dengan kader Demokrat, yang notabene tidak di dalam pemerintahan," imbuh dia.

Herzaky menyebut Moeldoko rela repot-repot mengajak kader Demokrat ngopi. Menurut informasi yang dia dapat dari kader, Herzaky menyebut kader yang diajak ngopi itu juga mulanya tak tahu bakal berjumpa Moeldoko.

"Kader-kader kami pun banyak yang tidak terima dibohongi. Bisa-bisanya dibohongi dan dipaksa bertemu dengan beliau untuk yang katanya ngopi-ngopi, tapi ternyata diajak ikut dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD). Makanya mereka kemudian melapor ke Ketua Umum AHY, karena mereka menentang keras GPK PD, terutama karena ada orang dekat kekuasaan yang terlibat di dalamnya," sebut Herzaky.

Di akun Instagram resmi Moeldoko, @dr_moeldoko, pada Sabtu (6/2/2021), ia mengunggah foto sedang memegang cangkir dengan keterangan sedang ngopi. Dalam foto, ia terlihat mengenakan baju putih dan jaket biru.

"Aku nambah kopi, ada yang semakin grogi," demikian tulisan yang menyertai di foto tersebut.

Dalam caption-nya, Moeldoko mengatakan tidak pantas jika seseorang langsung pergi setelah menghabiskan secangkir kopi. Terlebih, saat ada rekan yang bergabung untuk ngopi. []

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: