logo
×

Jumat, 05 Februari 2021

Reaksi HRS soal Tersangka Teror*s Mengaku FPI dan Dibaiat di Hadapan Munarman

Reaksi HRS soal Tersangka Teror*s Mengaku FPI dan Dibaiat di Hadapan Munarman

DEMOKRASI.CO.ID - Polri melakukan penjemputan terhadap 26 tersangka teroris yang telah ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di Makassar hingga Gorontalo, Kamis (4/2).

Penjemputan ini diikuti oleh Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono dan sejumlah anggota Brimob serta Densus 88 Antiteror di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Brigjen Rusdi menerangkan, 19 dari 26 teroris itu merupakan anggota dan simpatisan Front Pembela Islam (FPI).

Merespons hal itu, Habib Rizieq yang berada di balik jeruji Rutan Bareskrim Polri, berpesan melalui Eks Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI Aziz Yanuar.

"Hasbunallah wa nikmal wakiil (Cukuplah ALLAH sebagai penolong kami)," ungkap Aziz menyampaikan pesan Habib Rizieq kepada JPNN.com, Jumat (5/2).

Selain itu, lanjut pria kelahiran Jakarta tersebut, Habib Rizieq juga menyampaikan agar tetap bersabar atas badai fitnah dan tuduhan terhadap FPI.

Sebab, FPI sudah dibubarkan pemerintah dan tidak ada lagi.

"Terkait badai fitnah keji dan tuduhan biadab terhadap FPI meski sudah bubar dan tidak ada lagi, bersabarlah," pungkas alumnus Universitas Pancasila itu.

Sebelumnya Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah menangkap 26 tersangka teroris di Makassar dan Gorontalo.

Puluhan tersangka teroris itu telah dibawa ke Jakarta untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Namun belakangan muncul sebuah video salah satu anggota teroris bernama Ahmad Aulia (30) yang ditangkap di Makassar, dan mengaku sebagai anggota Front Pembela Islam (FPI).

Dalam video yang tersebar di media sosial, Ahmad juga mengaku dibaiat di hadapan Sekretaris Umum FPI Munarman untuk menjadi simpatisan ISIS.

Munarman sendiri saat dikonfirmasi terpisah telah menepis isu soal pembaiatan ISIS pada 2015 silam itu. "Suka-suka mereka," jawab Munarman.[]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: