logo
×

Selasa, 02 Februari 2021

SBY Sayangkan Cara Berpolitik Tidak Patut Dilakukan Seorang Oknum Pejabat Negara

SBY Sayangkan Cara Berpolitik Tidak Patut Dilakukan Seorang Oknum Pejabat Negara

DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya merespons dugaan upaya kudeta kepemimpinan Partai Demokrat yang belakangan ramai diperbincangkan.

Presiden keenam RI itu sangat menyesalkan sikap culas yang tidak etis telah dilakukan oleh oknum pejabat pemerintah pusat yang berupa melakukan 'kudeta'.

Begitu disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam diskusi virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk 'Politik Belah Bambu Menyasar Partai Demokrat' yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/2).

"Ya beliau (SBY) sangat menyenangkan, ini cara-cara berpolitik yang tidak patut dan tidak etis gituloh dilakukan oleh seorang oknum pejabat negara. Ini sangat disayangkan," kata Herzaky menyampaikan pesan SBY.

Menurut Herzaky, SBY merupakan figur yang taat aturan dan mengedepankan etika terkait hal apapun terutama soal demokrasi.

Menurutnya, SBY sangat menyesalkan upaya-upaya inkonstutional didiga dilakukan oleh oknum pejabat pemerintah.

"Beliau sangat menyayangkan. Beliau kan orang yang sangat sesuai dengan aturan, dan mengedepankan moral gitu, dan budi luhur," tandasnya.

Selain Herzaky, turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi daring Obrolan Bareng Bang Ruslan tersebut yakni Direktur Eksekutif Voxpol Center Reserach and Consulting Pangi Syarwi Chaniago.

Skenario pengambilalihan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono terkuak bermula dari kesaksian pengurus pusat dan daerah.

Diduga dalangnya Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Mantan Panglima TNI itu tak tegas menolak tudingan itu.

Moeldoko hanya meminta AHY dan Demokrat tidak terbawa perasaan dengan dinamika politik yang dihadapi.(RMOL)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: