DEMOKRASI.CO.ID - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Balikpapan yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Andi Sri Juliarty memperkirakan cepatnya penularan Covid-19 dalam sebulan terakhir bisa jadi karena virus yang menyerang saat ini adalah D614G.
”Ini virus Covid-19 yang sudah bermutasi yang dapat menular lebih cepat dengan masa inkubasi hanya tiga hari. Virus Covid-19 biasanya perlu waktu 14 hari,” terang Juliarty seperti dilansir dari Antara.
Namun demikian, menurut Kadinkes, hal tersebut masih harus dibuktikan dulu di laboratorium biomolekuler. Diyakini bahwa kasus penularan virus Covid-19 jenis baru itu ada di berbagai tempat di Indonesia.
”Kementerian Kesehatan RI juga sudah memerintahkan 13 laboratorium biomolekuler untuk meneliti kasus-kasus Covid-19 dalam sebulan terakhir,” ujar Andi Sri Juliarty.
Juliarty menjelaskan, kecepatan penularan Covid-19 di Balikpapan juga berkenaan dengan mobilitas warga dan posisi Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur.
”Di sini kan pergerakan orang sangat tinggi. Risiko penularan juga cukup tinggi,” kata Andi Sri Juliarty.
Balikpapan memiliki Bandara Sepinggan, Pelabuhan Semayang, Pelabuhan Peti Kemas Kariangau, juga Pelabuhan Ferry Kariangau, termasuk Pelabuhan Klotok Kampung Baru, sebagai pintu masuk. Hal itu membuat petugas tidak mudah mengontrol pergerakan orang ke Kota Balikpapan.
”Sejauh ini, baru orang yang ke luar dan masuk lewat Bandara Sepinggan yang dipastikan bebas dari Covid-19,” tutur Andi Sri Juliarty.
Karena itu, Satgas Covid-19 Balikpapan melakukan pemeriksaan rapid test antigen di gerbang masuk kota lewat jalur darat di utara. Walaupun keterbatasan sediaan alat tes sehingga dilakukan secara acak.
”Yang hasil tesnya positif tidak boleh masuk Balikpapan dan dirujuk untuk segera melakukan tes swab,” kata Juliarty.[jpc]