logo
×

Minggu, 07 Maret 2021

AS-China Tersinggung Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing, KSP Beri Penjelasan: Internal Konteksnya

AS-China Tersinggung Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing, KSP Beri Penjelasan: Internal Konteksnya

DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joko Widodo menggaungkan cinta produk dalam negeri dan benci produk luar negeri. Pernyataan keras Presiden tersebut rupanya membuat rekan bisnis Indonesia tersinggung.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dany Amrul Ichdan mengaku sejumlah duta besar dari negara-negara importir seperti Amerika Serikat hingga China yang tersinggung dan mempertanyakan maksud Presiden Joko Widodo yang menyerukan benci produk asing.

"Teman-teman di Kedutaan Besar Amerika, Duta Besar China, Duta Besar Taiwan bertanya, 'what does it mean?' soal ucapan Presiden," kata Dany dalam tayangan Youtube medcom id, Minggu (7/3/2021). 

Duta Besar RI di negara tersebut sudah klarifikasi dan menjelaskan bahwa Jokowi hanya sekadar membangkitkan semangat produk luar negeri dan UMKM. Jokowi tidak ada maksud menyinggung negara asing yang mengekspor produknya ke Indonesia.

"Saya jelaskan ini memberikan semangat dalam negeri, tapi tidak dalam kontekstual benci negaranya, atau produk dari luar, kebangkitan kita. Jadi, internal konteksnya," kata dia.

Dany mengaku akan ada dampak diplomatis secara komunitas internasional yang terjadi dari seruan Jokowi tersebut. Oleh sebab itu, Duta Besar RI di semua negara diminta langsung menjelaskan maksud Jokowi.

"Inilah yang digaungkan oleh teman-teman diplomat Indonesia, KBRI di manapun berada bawa kalau ada pertanyaan ini adalah untuk memberikan semangat heroik di dalam negeri," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengklarifikasi pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengajak masyarakat untuk membenci produk luar negeri. Menurutnya ada latar belakang yang mendasari Jokowi mengeluarkan pernyataan kontroversial itu.

Menurut pernyataan Lutfi, laporan ini ia sampaikan pada presiden dua hari sebelum penyelenggaraan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan dan sempat dibicarakan sebelum acara dimulai.

"Saya mohon kepada rekan media untuk tidak membesar-besarkan permasalahan ini. Yang salah ini adalah Menteri Perdagangan, yaitu saya sendiri, karena saya memberikan laporan kepada beliau sesaat sebelum acara dimulai," ujar Lutfi. []

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: