DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintah akhirnya membuka keran ekspor batu bara pada Rabu (12/1). Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada 37 kapal yang langsung berlayar membawa batu bara dari Indonesia ke luar negeri sejak larangan ekspor dibuka.
Berdasarkan data yang diterima kumparan dari Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kamis (13/1), ke-37 kapal itu mengangkut total 5,72 juta ton batu bara yang berasal dari 21 perusahaan tambang nasional.
Beberapa perusahaan batu bara dalam daftar tersebut di antaranya Adaro Indonesia, PT Bukit Asam (PTBA), PT Kideco Jaya Agung, PT Ganda Alam Makmur (GAM), hingga Bayan Resources.
PT GAM menjadi perusahaan yang paling banyak mengirim yaitu 2,49 juta ton batu bara dalam satu kapal yang seharusnya berlayar pada 5 Januari 2022.
Untuk Adaro Indonesia, ada tujuh kapal dengan kapasitas angkut batu bara yang sudah penuh sejak 1-5 Januari 2022. Rata-rata volumenya 50 ribu ton. Bahkan ada satu kapal yang mengangkut batu bara Adaro sebanyak 500 ribu ton.
Perusahaan lainnya adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Ada tiga kapal yang sudah penuh terisi batu bara di pelabuhan sejak 31 Desember 2021 dengan volume masing-masing 54 ribu ton, 65 ribu ton, dan 69 ribu ton.
Sejumlah negara yang jadi tujuan ekspor dari 37 kapal tersebut adalah Thailand, China, Bangladesh, Korea Selatan, Singapura, Jepang, Filipina, India, Vietnam, dan Hongkong.
Berikut 21 perusahaan yang sudah diizinkan ekspor batu bara oleh pemerintah:
1. PT Kideco Jaya Agung
2. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
3. PT Ganda Alam Makmur (GAM)
4. PT Bayan Resources
5. Bara Tabang
6. Gunung Bara Utama
7. Tambang Damai
8. Multi Harapan Utama
9. Tanjung Bersinar Cemerlang
10. Bina Insan Sukses Mandiri
11. Sumber Berlian Mahakam
12. Dipo Resources Indonesia
13. Mahakam Sumber Daya
14. Adimitra Baratama Nusantara
15. Sumber Global Energy
16. Borneo Indobara
17. Suprabari Mappindo Mineral
18. Adaro Indonesia
19. Marunda Graha Mineral
20. Nantoy Bara Lestari
21. Tri Sapta Sejahtera.
[kumparan]