logo
×

Kamis, 27 Januari 2022

Mohon Doa untuk Filmnya, Denny Siregar: Perang Melawan Radikalisme Kita Luaskan Medannya

Mohon Doa untuk Filmnya, Denny Siregar: Perang Melawan Radikalisme Kita Luaskan Medannya

DEMOKRASI.CO.ID - Pegiat media sosial, Denny Siregar memohon doa untuk film berjudul “Sayap-Sayap Patah” yang akan dimulai produksinya dalam waktu dekat

Ia mengatakan bahwa film “Sayap-Sayap Patah ini” merupakan penanda dirinya meluaskan medan perang melawan radikalisme.

Sebagai catatan, Denny Siregar merupakan Executive Produser dalam film yang diangkat berdasarkan kisah nyata kerusuhan berdarah di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada 2018 silam.

“Mohon doanya ya, gaessss,” kata Denny Siregar melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu, 26 Januari 2022.

“Perang melawan radikalisme kita luaskan medannya,” sambungnya.

Dilansir dari Kompas, dalam kerusuhan berdarah di Mako Brimob 2018, sebanyak 155 narapidana terorisme membobol rutan Mako Brimob.

Dalam peristiwa ini, lima anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang sedang bertugas gugur.

“Ketika mendengar kisah itu, saya menangis. Saya ingin membuat monumen para anggota Densus yang gugur. Saya ingin kisah mereka selalu diingat sepanjang masa,” ungkap Denny Siregar saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Bisa dibilang ini monumen buat mereka. Jarang mereka yang gugur di negara kita diberi sebuah monumen. Cuma di sini seniman bisa membuat karya sebagai monumen,” lanjutnya.

Film ini disutradarai oleh Rudi Soedjarwo dan diperankan oleh beberapa aktris dan aktor ternama Tanah Air, seperti Nicholas Saputra, Ariel Tatum, Poppy Sovia, Khiva Iskak, Ariyo Wahab, Dewi Irawan, Nugie Nugroho, Gibran Marten, hingga Iwa K.

Denny Siregar sendiri berharap film “Sayap-Sayap Patah” akan menjadi salah satu film terbesar pada 2022 ini.

Diketahui, film di bawah naungan Denny Siregar Production dan Maxima Pictures ini akan mulai produksi bulan Februari dan direncanakan tayang di bioskop pada Juli 2022.

“Saya tidak membuat film action. Ini adalah sebuah film tentang cinta. Cinta seorang suami pada istrinya, pada tugasnya dan pada negerinya,” ujar Denny.

“Saya ingin meluaskan medan perang melawan radikalisme di Indonesia, melalui media yang lebih luas lagi, yaitu film,” imbuhnya. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: