logo
×

Kamis, 27 Januari 2022

Warga Kalimantan dapat Sindiran Keras! ‘Alam Rusak Mereka Tiarap, Ungkapan Jin Buang Anak Pada Bangkit’

Warga Kalimantan dapat Sindiran Keras! ‘Alam Rusak Mereka Tiarap, Ungkapan Jin Buang Anak Pada Bangkit’

DEMOKRASI.CO.ID -  Warga Kalimantan dapat sindiran keras dari warganet pengguna media sosial Twitter, terkait kasus pernyataan seorang jurnalis senior Edy Mulyadi yang diduga menghina masyarakat Kalimantan. 

“Mandau kapan terbang? Lihat foto ini,” tulis pengguna bernama @Android_AK_47, Rabu, 26 Januari 2022, dengan menampilkan sebuah foto hutan gundul, dikutip dari Twitter. 

Menurut warganet pernyataan Edy Mulyadi itu tak seberapa untuk terlalu dipermasalahkan, jika dibandingkan dengan penggundulan hutan besar-besaran yang dilakukan terhadap hutan Kalina itu. 

Warganet menyebut reaksi keras yang ditunjukkan sebagian masyarakat Kalimantan dalam menanggapi pernyataan ‘tempat jin buang anak‘ Edy Mulyadi itu terlalu berlebihan. 

Sedang terhadap ‘perusakan alam’ Kalimantan tersebut mereka tak menunjukkan reaksi besar. 

“Setuju bang! Alam pada rusak mereka tiarap.. Ketika hanya ungkapan jin buang anak..! Rame2 pada bangkit..entah mereka mewakili siapa..,” komentar akun bernama @sarsarmili. 

“Yang kecil2 kalian ribut seperti mau kiamat padahal yang terjadi Alam Kalimantan akan hancur atau diambil alih para bachin, bila sudah begitu kalian baru sadar dan sudah terlambat,” timpal akun bernama @pujisyahnor. 

Sebelumnya, beredar kabar sebanyak 69 ormas dan lembaga adat di Kalimantan Timur (Kaltim), mengancam akan menjemput paksa Edy Mulyadi di Jakarta, jika tidak menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada masyarakat dan kesultanan adat di Kaltim. 

“Meski sudah meminta maaf lewat channel YouTubenya, di sini saya sampaikan bahwa Edy dan rekan-rekannya harus datang sendiri ke Kalimantan dan meminta maaf secara langsung kepada masyarakat, dan menjalani hukum atau denda adat,” ucap Ketua Umum Remaung Kutai Berjaya Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Hebby Nurlan Arafat, dalam pertemuan yang digelar di Samarinda, Selasa 25 Januari 2022, dikutip dari detiknews.com. 

“Apabila itu tidak dilakukan maka Jakarta akan penuh dan akan dilakukan penjemputan paksa oleh kami” timpalnya. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: