DEMOKRASI.CO.ID - Kritikus millenial Anifah Suryani dengan tegas menyebut Abu Janda sebagai pelaku yang gemar membuat gaduh. Bahkan, menurut Anifah, penghasilan Abu Janda itu dari perbuatannya yang gemar membuat gaduh.
Hal itu disampaikan Anifah dalam podcast dengan Refly Harun yang diunggah pada Rabu 16 Februari 2022.
Awalnya, Refly Harun bertanya apakah Anifah menyiapkan materinya dikhususkan untuk pembahasan politik. Anifah menjawab, bahwa memang ia sengaja membuat konten kritik yang bernuansa politis itu untuk tujuan penyadaran kepada generasi muda.
“Setelah melihat bahwa di Tiktok itu kan lebih banyak yang kayak dramanya, kemudian yang joget-jogetnya. Aku ingin melahirkan sesuatu yang orang bisa belajar dan menyadarkan. Paling tidak menyadarkan masyarakat Indonesia khususnya para milenial bahwa kita butuh untuk melek politik di zaman yang sekarang ini,” ujar Anifah menjelaskan.
Refly Harun kemudian mengingatkan bahwa kritik yang sering dilayangkan Anifah itu cukup berbahaya. Apalagi, sasaran kritiknya adalah salah satu pegiat media sosial seperti Abu Janda.
Refly mengulas kembali bagaimana kronologi kritikan Anifah kepada Abu Janda soal ucapan natal.
Menurut Anifah, pernyataan Abu Janda soal ribut-ribut ucapan natal sebenarnya tidak terjadi di lingkungan sekitarnya. Karena itu, sangat tidak beralasan bagi Abu Janda untuk membahas masalah tersebut.
“Yang natal, aku tantangin yang ribut siapa karena lingkungan aku nggak ribut gitu, aku hidup nggak pernah ribut, malah aku tanyain kepada mereka dan mereka pun nggak pernah mengucapkan selamat idul fitri gitu, jadi biasa saja maksudnya,” terang Anifah.
Abu Janda, kata Anifah, memang sengaja membuat gaduh sebab pada faktanya ia tidak pernah meributkan masalah ucapan selamat natal dan idul fitri dengan non-Muslim.
“Jadi Abu Janda saja yang meributkan. Kalau gak ribut kan dia gak dapat penghasilan,” ujar Anifah sambil tersenyum. [terkini]
