DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD lagi-lagi menjadi bulan-bulanan warganet akibat cuitan Twitternya yang belakangan dianggap kurang bermanfaat, dan terkesan sebagai nyinyiran belaka.
“Ini dapat kiriman wayang dalam bahasa Arab,” tulis Mahfud MD dalam cuitan Twitter pribadinya @mohmahfudmd, disertai sebuah cuplikan video, dikutip dari Twitter, Rabu 16 Februari 2022.
Kuat dugaan cuitan yang dibuat oleh Menko tersebut adalah sebagai bentuk tanggapan terhadap ceramah dari Ustadz Khalid Basalamah yang dituding mengharamkan wayang.
Warganet pun menantang Mahfud untuk melakukan debat terbuka dengan Ustadz Khalid terkait persoalan tersebut.
” Prof, mau saran, anda kan punya ilmu agama yang cukup tinggi, saya usul bagaimana kalau kita buatkan acara debat atau diskusi terbuka dengan Ustadz Khalid? Secara online dan live? Berani Prof? Sebaiknya anda setuju biar tidak dinilai berani menyindir orang dari belakang saja,” tulis akun bernama @rinaldialamsya5.
Cuitan Mahfud tersebut juga menuai beragam kritikan pedas dari netizen, bahkan dirinya sampai disebut sebagai anggota Buzzer.
“Sekelas Menko Polhukam seharusnya bijak dalam mengurus permasalahan negara, bukannya bernarasi sekelas buzzer,” komentar akun bernama @rosunWONG.
“Aneh ya…sekelas Menko kok jadi tukang nyinyir ya? Apa gak ada yang lebih bermanfaat prof??,” sambung akun bernama @Andesta_id.
Diketahui sebelumnya, Mahfud MD juga sempat membuat cuitan dengan tema serupa yang membuat dirinya dibully netizen.
Dalam cuitan itu Mahfud menyebut bahwasanya ia sering menonton wayang setelah selesai menunaikan ibadah shalat tahajud, dan menyinggung soal beragama yang enak saja.
Netizen menyerang cuitan Mahfud itu yang dianggap riya’ karena memberitahukan bahwa dirinya sering melakukan ibadah shalat malam. [terkini]
