logo
×

Senin, 21 Februari 2022

Inggris hingga Singapura Lakukan Pelonggaran Covid-19, Luhut: Indonesia Tidak Perlu Latah

Inggris hingga Singapura Lakukan Pelonggaran Covid-19, Luhut: Indonesia Tidak Perlu Latah

DEMOKRASI.CO.ID - Sejumlah negara di dunia seperti Inggris, Denmark, dan Singapura telah melakukan pelonggaran kebijakan kesehatan Covid-19. Hal ini sebagai bentuk transisi dari pandemi ke endemi.

Meski begitu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitkan mengatakan Indonesia tidak perlu latah mengikuti aturan yang berlaku di negara lain.

"Meskipun beberapa negara lain sudah mulai memberlakukan kebijakan plonggaran untuk transisi ke endemi seperti Inggris, Denmark hingga Singapura. Namun kita tidaklah perlu latah ikut-ikutan seperti negara tersebut," ujar Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/2/2022).

Luhut menegaskan, pemerintah akan melakukan transisi dari pandemi ke endemi secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut dengan berbasiskan data indikator kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya.

Menurutnya, terdapat sejumlah indikator pra-kondisi endemi yang akan dilakukan pemerinah. Pertama, tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi.

"Kedua, tingkat kasus yang rendah berdasarkan indikator WHO," kata Luhut.

Selain itu, pra kondisi tersebut juga harus terjadi dalam rentang waktu yang cukup panjang dan sudah stabil ataupun konsisten.

Untuk mewujudkan transisi dari pendami ke endemi, Luhut meminta vakasinasi Covid-19 dosis kedua dan booster utamanya bagi lansia dipercepat.

"Pemerintah juga terus mendorong dan meminta bantuan kepada pemerintah daerah beserta jajarannya untuk terus aktif mensosialisasikan dan memaksimalkan jumlah vaksinasi booster bagi yang sudah memiliki tiket vaksin ketiga," kata Luhut.

"Saya juga meminta masyarakat yang sudah memiliki tiket vaksin ketiga atupun yang sudah di vaksinasi lengkap dengan rentang waktu enam bulan dapat langsung mendatangi gerai-gerai vaksin yang telah disiapkan," ujarnya. [era]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: