logo
×

Jumat, 11 Februari 2022

Organisasi Sayap PDIP Laporkan Haikal Hassan ke Bareskrim Polri: Mulutnya Harus Diberi Pelajaran!

Organisasi Sayap PDIP Laporkan Haikal Hassan ke Bareskrim Polri: Mulutnya Harus Diberi Pelajaran!

DEMOKRASI.CO.ID - Baru-baru ini, akibat sebuah penyataan sebut Bung Karno Tukang Penjarain Ulama dalam menyampaikan ceramah, Haikal Hassan dilaporkan ke Bareskrim Polri.

Di mana hal tersebut dilaporkan oleh Organisasi Sayap PDIP yaitu Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) lantaran merasa kesal dengan penyataan yang dilontarkan Haikal Hassan.

Diketahui pula bahwa pernyataan Haikal Hassan tentang Soekarno alias Bung Karno merupakan video lama yang kembali beredar di media sosial.

Adapun alasan terkait pelaporan Haikal Hassan ke Bareskrim Polri.

Ketua Umum Repdem Wanto Sugito mengatakan, pihaknya melaporkan Haikal Hassan untuk diproses hukum atas tuduhan keji dan fitnah yang menyudutkan Bung Karno.

“Mulutnya harus diberi pelajaran agar tidak hobi menyesatkan sejarah yang berpotensi mengadu domba anak bangsa,” ujarnya.

Wanto jga mengingatkan Haikal Hasan, sebagai seorang publik figur harusnya tidak menyebar fitnah dan tidak mengarang cerita yang berpotensi membangun konflik di dalam kehidupan bermasyarakat. Dikutip dari Galamedia. Jumat, 11 Februari 2022.

Sementara itu, Ketua DPN Repdem Bidang Keagamaan, Irfan Fahmi menilai, seharusnya Haikal Hassan menceritakan sejarah mengapa muktamar Alim Ulama pada 8 September 1957 di Palembang itu diadakan.

Setelah jalur  formal melalui anggota dewan yang terpilih pada pemilu 1955 tidak banyak membuahkan hasil.

“Lagipula, Muktamar itu tidak mempresentasikan keseluruhan ulama dan umat Islam di Indonesia. Buktinya NU tidak menghadiri muktamar itu,” ucapnya.

Hal senada diutarakan Ketua DPN Repdem Bidang Politik dan Ideologi Simson Simanjutak di Bareskrim Polri.  

Menurut Simson, situasi politik setelah proklamasi kemerdekaan dan pada tahun 1950-an penuh dengan tekanan situasi yang sangat tidak stabil.

“Indonesia sebagai negara yang baru saja memproklamirkan kemerdekannya diterpa dengan berbagai macam pemberontakan dan konflik politik lainnya. Sehingga pada masa itu dibutuhkan ketegasan sikap bagi siapapun yang mengancam NKRI dan kestabilan negara,” pungkasnya.

Sebelumnya, video lama Haikal Hassan kembali viral beredar menuding Bung Karno tukang penjarain ulama dan menyinggung soal ijtima Ulama pada tahun 1957 di Palembang, Sumatera Selatan.

Haikal dalam video tersebut juga menuding Bung Karno bersama PNI, PKI dan para Nasakomnya mengejek para ulama yang sedang melakukan muktamar pada tahun 1957.

Kata Haikal Hassan dalam video tersebut, Bung Karno menuduh pertemuan rapat muktamar itu merupakan pertemuan bersifat amoral.

“Bung Karno tukang penjarain para ulama. Silakan bantah kalau bisa, silakan bantah kalau bisa,” kata Haikal Hassan dalam video lawas itu. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: