logo
×

Senin, 14 Februari 2022

Pemerintah Diminta Audit Kematian Pasien Covid-19 Meski Telah Dua Kali Vaksin

Pemerintah Diminta Audit Kematian Pasien Covid-19 Meski Telah Dua Kali Vaksin

DEMOKRASI.CO.ID - Epidemiolog Indonesia, Dicky Budiman, meminta pemerintah untuk segera melakukan audit perihal penyebab kematian pasien Covid-19 meski sudah dua kali divaksinasi.

Sejalan dengan hal tersebut, kata Dicky, pemerintah juga harus memberikan edukasi terkait manfaat vaksinasi.

Termasuk mengingatkan pentingnya disiplin 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan) dan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment).

Karena pada dasarnya vaksinasi bukan menjadi satu-satunya upaya agar terhindar dari Covid-19.

"Perlu diperhatikan pada kelompok yang divaksinasi itu harus dicari tahu, diaudit, agar kita tahu apa penyebab (kematian)."

"Ini umumnya karena terlalu mengandalkan vaksinasi, padahal harus disiplin 3M dan 3T," jelas Dicky, Senin (14/2/2022), dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, Dicky juga meminta pemerintah untuk memberikan edukasi terkait manfaat vaksinasi kepada warga yang enggan divaksinasi.

"Kita sampaikan kepada yang belum divaksinasi, ini bisa menurunkan risiko kematian ini dilakukan dengan edukasi, tidak dengan happy talk, perkara ini didudukkan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat," lanjut Dicky.

Menurut Dicky, dengan jumlah angka kemtian sebanyak 3 digit, ini termasuk persoalan serius.

"Kasus kematian menunjukkan keparahan suatu pandemi dan ada kelemahan respons di hulu dan hilir semua aspeknya, sehingga ketika ada kasus kematian sebanyak 3 digit, itu serius," kata Dicky.

Di samping itu, Dicky menyoroti, sistem pelaporan kematian akibat Covid-19 di Indonesia yang belum memadai dibandingkan negara lain.

Sehingga, angka kematian yang tercatat saat ini cukup sedikit dibandingkan apa yang terjadi di lapangan.

Berdasarkan hal tersebut, Dicky mendorong agar sistem pelaporan kematian diperbaiki.

Dilansir Peta Sebaran Covid, covid19.go.id, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 111 pasien.

Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 145.176 orang dari yang sebelumnya sebanyak 145.065 orang.

Meningkatnya angka kematian juga dipicu meningkatnya angka positivity rate Covid-19.

Tercatat jumlah kasus positif virus corona ada 44.526 penambahan dari total komulatif sebelumnya 4.763.252 kasus.

Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.807.778 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam. 

Satgas: Angka Kematian 8 Kali Lebih Kecil dari Gelombang Pertama

Mengutip Tribunnews.com, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, menjelaskan sejauh ini angka kematian akibat Covid-19 masih bisa dipertahankan tetap rendah, yakni sebesar 244 korban jiwa di minggu terakhir.

"Angka kematian ini 8 kali lebih kecil dibandingkan dengan gelombang pertama dengan kematian sebesar 2000 orang," ungkap Wiku, Selasa (8/2/2022).

Bahkan, angka kematian saat ini, kata Wiku, 24 kali lebih kecil dibandingkan gelombang kedua yaitu sebesar 6000 orang.

"Meski pun demikian, nyawa tetaplah nyawa yang berharga."

"Saya percaya, apabila segera dapat menurunkan kasus, angka kematian dapat kita tekan hingga tidak ada satu pun orang meninggal," tegas Wiku.

Untuk itu, setiap orang memiliki peran dan tanggungjawab untuk mencegah jangan sampai terjadi penularan.

Yakni dengan tetap disiplin menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak. [tribunnews]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: