DEMOKRASI.CO.ID - Usai melakukan analisa secara bertahap, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berencana merilis hasil penyelidikan insiden kekerasan di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah pada pekan depan.
Nantinya, Hasil penyelidikan ini berisi rekomendasi penyelesaian insiden kekerasan di Wadas.
Komisioner Komnas HAM RI, Beka Ulung Hapsara, menyampaikan hingga saat ini pihaknya belum menyelesaikan laporan hasil penyelidikan.
Dalam upaya analisa tersebut, Beka dan timnya tercatat telah melakukan kunjungan ke Jawa Tengah pada 11-13 Februari guna merespons insiden Wadas.
“Kami masih tetap dengan temuan awal karena kami masih menyelesaikan laporan,” kata Beka dikutip dari laman Republika pada Minggu, 20 Februari 2022.
Temuan sementara yang diungkapkan Komnas HAM pekan lalu di antaranya kekerasan kepolisian benar-benar terjadi dan rencana penambangan batu andesit menimbulkan perpecahan di kalangan warga Wadas sendiri.
Beka juga mendapatkan fakta salah satu dampak adanya kekerasan tempo lalu membuat sebagian warga Wadas yang tak pulang ke rumah masing-masing karena masih merasa ketakutan.
“Kami masih menunggu keterangan keterangan tambahan dari para pihak. Jadi belum keluar (hasil penyelidikan). Mungkin pekan depan,” ujar Beka.
Menanggapi situasi ini, Komnas HAM telah menyampaikan sejumlah rekomendasi tentang penyelesaian insiden Wadas pekan lalu.
Salah satunya berkenaan dengan penindakan terhadap aparat kepolisian yang melakukan kekerasan di Wadas.
“Kami sudah minta Kapolda jateng untuk beri sanksi. Kapolda minta Kabid Propam untuk penyelidikan dan penegakan sanksi internal. Tapi kami belum dapat perkembangannya. Mungkin nanti setelah kirim hasil laporan (penyelidikan) resmi ada info,” ucap Beka. [terkini]