logo
×

Selasa, 15 Februari 2022

Video Eks Kapolres Purworejo soal "Zikir Perang" Diviralkan Kembali, Polisi Duga Ada Skema "Jahat"

Video Eks Kapolres Purworejo soal "Zikir Perang" Diviralkan Kembali, Polisi Duga Ada Skema "Jahat"

DEMOKRASI.CO.ID - Cuplikan wawancara reporter tvOne dengan eks Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito pada bulan Mei 2021 mendadak viral di lini masa Twitter. Hal itu setelah Rizal menyebut, zikir hasbunallah wani'mal wakil biasanya digunakan untuk perang.

Menanggapi viralnya video tersebut, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol  M Iqbal Al Qudusy menerangkan bawa cuplikan video itu adalah cuplikan video lama, yang sengaja diviralkan kembali oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Cuplikan video itu adalah cuplikan wawancara Kapolres Purworejo Lama (AKBP Rizal Marito) pada Mei 2021. Sengaja diviralkan kembali untuk membuat situasi di Wadas Purworejo tidak kondusif,” ungkap Iqbal, Selasa, 15 Februari 2022.

Saat ini, kata Iqbal, situasi Desa Wadas Bener Purworejo sangat kondusif. TNI Polri melaksanakan berbagai kegiatan Baksos di desa Wadas dan berupaya merajut kembali komunikasi sosial antar warga.

"Kegiatan-kegiatan itu dilakukan TNI-Polri setiap hari, dan itu sudah hampir seminggu ini dilakukan," katanya.

Iqbal menduga cuitan itu diunggah oleh orang yang sengaja akan memperkeruh di air yang sudah jernih.

"Saat ini Kapolres Purworejo dijabat oleh AKBP Fahrurozi sejak 12 Agustus 2021 lalu, jadi diksi atau judul di media seolah-olah Kapolres saat ini yang memberikan statement itu adalah salah informasi," terang Iqbal.

Iqbal juga mempertanyakan tujuan pihak-pihak yang sengaja memunculkan kembali rekaman wawancara AKBP Rizal Marito dengan reporter tvOne pada Mei 2021 itu.

"Dalam cuplikan video itu, reporter tvOne melakukan wawancara dengan Rizal Marito sekitar 9 bulan lalu, mengapa baru diviralkan sekarang?," tanya Iqbal.

Iqbal berharap masyarakat chek ricek, saring sebelum sharing kembali informasi yang bertebaran di media sosial. 

Ditambahkan Iqbal, media sosial sering dijadikan alat orang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan sendiri. Termasuk memperkeruh suasana Wadas yang sudah baik.

Dirinya berharap masyarakat lebih bijaksana menyikapi maraknya berita berita termasuk berita hoax di media terkait wadas. 

"Masyarakat jangan sampai terjebak framing negatif yang diciptakan pihak yang tidak bertanggungjawab. Kami mohon masyarakat untuk bijak dan berhati-hati," kata Kabid Humas yang pernah menjadi Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Papua ini. [wartaekonomi]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: