DEMOKRASI.CO.ID - Politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardya menanggapi Komisaris Independen PT Pelni, Dede Budhyarto alias Kang Dede yang meminta Ansor dan Banser memberi pelajaran ke aktivis, Nicho Silalahi.
Ia mempertanyakan ke Menteri BUMN, Erick Thohir mengapa Komisaris BUMN mengeluarkan cuitan seperti seorang preman.
“Komisaris BUMN kok ngetwit bunyinya kayak preman gini ya Om Erick Thohir,” kata Mustofa Nahra melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu, 9 Maret 2022.
“Diksinya brutal. Gak mutu sama sekali. Dapat kek gini darimana sih Om?” sambungnya.
Dalam cuitan yang ditanggapi Mustofa Nahra, Kang Dede menyerukan Ansor dan Banser untuk mencari dan memberi pelajaran kepada Nicho Silalahi.
“Ansor dan Banser cari si bajingan Nicho Silalahi sampai ketemu, kasih pelajaran,” kata Kang Dede melalui akun Twitter resminya pada Rabu.
Bersama pernyataannya, Kang Dede membagikan cuitan seorang netizen yang mengunggah video Nicho Silalahi yang sedang berorasi.
Netizen ini menilai bahwa orasi Nicho Silalahi itu berisi caci maki dan kata-kata tidak pantas terhadap Menag Yaqut.
“Kasus menghina cewek kalimantan belom kelar, sekarang si nico silalahi bikin ulah lagi dengan menghina dan mencaci-maki Gus Yaqut dengan kata-kata kasar yang tidak pantas,” kata netizen tersebut.
Adapun dalam video yang diunggah netizen tersebut, Nicho Silalahi terdengar mengecam ucapan Menag Yaqut yang dianggap membandingkan azan dengan gonggongan anjing.
“Ini brengsek namanya. Ini brengsek namanya! Ketika Menteri Agama yang seharusnya melindungi beragama untuk menjaga toleransi antar-beragama. Tapi, dari mulutnya keluar analogi menyesatkan yang menggunakan lolongan anjing. Kurang Ajar! Ini biadab namanya! Hanya untuk mendiskreditkan suara azan,” katanya.
Nicho Silalahi mengaku bahwa sebagai kafir, suara azan justru membantunya untuk mengetahui waktu, misalnya azan subuh mengingatkannya waktu pagi.
“Dan kami kafir-kafir tidak pernah mempermasalahkan suara-suara dari azan,” katanya.
Nicho Silalahi juga mengatakan kepada Menag Yaqut bahwa hanya setan dan iblis yang merasa terganggu dengan suara azan.
“Yaqult, omonganmu yang menganalogikan suara yang sangat merdu, yang sangat damai, suara yang menyejukkan jiwa, kamu analogikan dengan lolongan anjing. Binatang! Binatang! Binatang mulutmu Yaqut, binatang!” kata Nicho Silalahi.
“Maka dari itu Yaqult, bertobatlah! Bertobatlah, Akui kesalahanmu dan mohon maaf,” sambungnya. [terkini]