logo
×

Jumat, 17 Juni 2022

Anggap Candaan Kopi Susu Megawati Rasis, Natalius Pigai: Saya Minta Ibu Megawati Menjelaskan Alam Bawah Sadarnya Itu

Anggap Candaan Kopi Susu Megawati Rasis, Natalius Pigai: Saya Minta Ibu Megawati Menjelaskan Alam Bawah Sadarnya Itu

DEMOKRASI.CO.ID -  Natalius Pigai tak terima dengan perkataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal candaan ‘kopi susu’ yang dialamatkan kepada Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo.

Melalui akun media sosial Twitter pribadinya Natalius Pigai menganggap bahwa candaan Megawati tersebut cenderung mengarah kepada rasisme.

 “Kopi susu itu bermakna segregatif, rasial & plasphemy. Berbeda dgn Penggunaan frasa “Pelangi” yg bermakna plural,” cuit Natalius Pigai lewat akun Twitter pribadinya @NataliusPigai2, Jumat 17 Juni 2022.

Mantan komisioner Komnas HAM tersebut pun meminta agar mantan Presiden RI tersebut menjelaskan maksud dari candaan ‘kopi susu’ tersebut yang ditujukan kepada Wamen asal Papua tersebut.

“Saya minta ibu Megawati menjelaskan alam bawah sadarnya itu. Kita tahu aparat tdk akan proses. Tapi harus tahu bahwa RASISME itu menyakitkan,” lanjut Pigai.

Awalnya candaan itu terjadi ketika John Wempi bertemu dengan Megawati. Kemudian Ketum PDIP tersebut melontarkan sebuah candaan bahwa dirinya dan John Wempi bagaikan kopi susu. Megawati menuturkan bahwa dirinya berkulit putih sementara John Wempi hitam.

Cuitan Natalius Pigai tersebut langsung dibanjiri oleh komentar-komentar dari para warganet. Tak jarang mereka berseberangan pendapat dengan Natalius.

“Hidupmu terlampau rumit kaka jdi semua kau tanggapin negatif. Ngopi sana kk,” tulis akun @PRudolfus.

“Setuju rasisme itu harus kita punahkan dari bumi NKRI…inilah kl kebhinekaan itu hanya dibibir saja bukan dihati sehingga tanpa sengaja alam bawah sadarnya menyatakan apa yg sesungguhnya ada di hati yg dipoles dengan berbagai jargon agar nampak menghormati kebhinekaan walau semu,” ujar @JojoBetako. [terkini]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: