logo
×

Selasa, 28 Juni 2022

Bahas Politik Identitas, Andi Sinulingga: Ahok Selalu Jualan Keminoritasannya Buat Dapat Simpati Publik!

Bahas Politik Identitas, Andi Sinulingga: Ahok Selalu Jualan Keminoritasannya Buat Dapat Simpati Publik!

DEMOKRASI.CO.ID - Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga dengan tegas mengatakan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah salah satu pejabat yang ikut memainkan politik identitas untuk meraih simpati masyarakat. 

Dia mengatakan sejak dulu Mantan Bupati Belitung Timur itu selalu menyinggung agama dan kemonoritasannya untuk meraih simpati publik. 

“Ahok sering bawa-bawa agama dan jualan keminoritasannya utk dapat simpatik publik. Itu Politik identitas,” kata  Andi Sinulingga di akun twitternya @AndiSinulingga dikutip Populis.id Senin (27/6/2022).

Politik identitas dalam beberapa hari terakhir ini ramai dibahas sejumlah kalangan, itu setelah NasDem mendapuk Anies Baswedan menjadi salah satu kandidat calon Presiden yang akan didukung pada Pilpres 2024 mendatang. 

Setelah partai politik besutan Surya Paloh itu mengukuhkan Anies Baswedan menjadi salah kandidat calon presiden yang bakal dijagokan, banyak pihak yang mengungkit kembali politik identitas yang dipertontonkan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 silam, saat Anies Baswedan - Sandiaga Uno bikin Keok Ahok - Djarot. Pilkada saat itu bahkan disebut sebagai hajatan  pesta demokrasi terbrutal sepanjang sejarah. 

Menurut Andi Sinulingga politik identitas tidak hanya terbatas pada permainan isu SARA, tetapi menyasar isu lainnya seperti isu perempuan, bahkan berpolitik dengan mendompleng nama besar keluarganya juga termasuk politik identitas. Dia menegakan cara - cara berpolitik seperti ini memang kerap terjadi Indonesia.   

“Dalam berpolitik itu ada orang yg jual2 nama besar bapaknya, kakeknya, jual2 nama besar ormasnya, jual2 isu agama, jual2 isu nasionalisme, jual2 isu perempuan. Itu semua politik Identitas,” tegasnya. [populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: