logo
×

Minggu, 12 Juni 2022

Menurut Andrianto, Jokowi Makin Pede Terus Bermanuver Menekan Banteng Demi Tiket Ganjar

Menurut Andrianto, Jokowi Makin Pede Terus Bermanuver Menekan Banteng Demi Tiket Ganjar

DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Gerakan Reformasi Politik (Gerpol) Indonesia, Andrianto, Jokowi makin pede dan terus bermanuver menekan kandang banteng yang masih enggan beri tiket Ganjar Pranowo.

Menurutnya, pembangkangan sebagai anak sama saja menjadi seorang durhaka.

Sikap itu dianggap sedang ditunjukkan oleh Jokowi terhadap Megawati Soekarnoputri karena ingin melanggengkan kekuasaan melalui Ganjar di Pilpres nanti.

Ketua Gerakan Reformasi Politik (Gerpol) Indonesia, Andrianto, menyampaikan ini menyikapi acara temu relawan yang dilakukan di jantung ibukota, tepatnya di Ancol.

Hal ini membuat publik semakin skeptis dengan pengerahan massa relawan yang mirip dengan Apdesi beberapa waktu lalu.

“Aura panggungnya semacam kebulatan tekad. Tadinya setelah acara Projo di Magelang cuman testing the water, untuk uji animo publik terutama stakeholder partai politik pendukung terutama PDIP,” kata Andrianto, Minggu (12/6).

“Nyatanya publik sudah mahfum (paham) Jokowi memang sudah tidak peduli lagi dengan kenaikan barang yang meroket tinggi sejak lebaran lalu,” ujarnya lagi.

Menurutnya, meskipun kenaikan harga telur, cabai, minyak goreng yang jauh dari jangkauan rakyat hingga membuat rakyat tercekik, rakyat belum bereaksi seperti di Sri Lanka.

“Makanya Jokowi makin pede (percaya diri), Jokowi terus bermanuver untuk pressure kandang banteng yang masih enggan beri tiket Ganjar,” katanya.

“Berkejaran dengan waktu pihak oligarki enggan beri duit banyak bila tiket Ganjar belum jelas. Oligarki tidak mau kecolongan lagi ketika pilpres lalu PDIP di last minute dukung Maruf Amin, figur antagonis buat pihak oligarki,” kata Andrianto lagi.

Andrianto menilai, terdapat dua siasat Jokowi. Pertama, Jokowi terus melakukan penggalangan massa untuk mengkondisikan calon presiden (capres), dengan cara publik diberikan voeding atau nutrisi pencapresan supaya PDIP segera menentukan sikap.

Yang kedua, Jokowi menciptakan sekoci partai jika PDIP benar-benar tidak memberi tiket Pilpres 2024 kepada Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

“Buat Jokowi tiket Ganjar ini penting dipastikan. Tetap utamanya dari PDIP sebagai the ruling party karena success story pilpres lalu yang kotor (Pilpres yang curang dan menghalalkan segala cara). Biar ada legitimasi publik,” kata Andrianto. (ral/rmol/pojoksatu)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: