logo
×

Jumat, 17 Juni 2022

Presiden Joe Biden Panik Harga BBM di Amerika Serikat Terus Melonjak

Presiden Joe Biden Panik Harga BBM di Amerika Serikat Terus Melonjak

DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joe Biden menuntut penjelasan dari para pengusaha minyak, kenapa tidak memasok lebih banyak BBM di pasaran ketika mereka meraih rezeki nomplok.

Raksasa energi di AS telah meraup untung besar sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina dan ketika AS menjatuhkan sanksi kepada Rusia. 

Sejak itu, harga minyak mentah menyentuh angka 120 dolar AS per barel dan harga bensin di AS mencapai rekor 5 dolar per galon (Rp74.163 per 3,79 liter).

Biden pada Rabu mengirimkan surat kepada para pemimpin perusahaan, seperti Marathon Petroleum Corp, Valero Energy Corp dan Exxon Mobil Corp, dan mengatakan bahwa dia telah memerintahkan Granholm untuk menggelar pertemuan.

"Seperti ditegaskan presiden dalam suratnya, dia juga bersiap untuk menggunakan semua perangkat dan kewenangan yang wajar, sebagaimana mestinya, untuk membantu meningkatkan kapasitas dan keluaran, dan mengurangi harga bahan bakar," kata juru bicara departemen.

Menteri Energi Amerika Serikat Jennifer Granholm akan menggelar rapat darurat dengan produsen bahan bakar minyak pekan depan, kata juru bicara departemen, Kamis.

Ketegangan antara pemerintah AS dan Big Oil (sebutan bagi para perusahaan gas dan minyak terbesar di dunia) meningkat akibat lonjakan harga BBM di negara itu.

Kelompok-kelompok perdagangan besar dalam industri minyak AS pada Rabu membalasnya dengan surat ke Biden. Mereka mengatakan penyulingan minyak di negara itu sudah 94 persen atau mendekati kapasitas penuh.

"Setiap pernyataan bahwa para penyuling AS tidak melakukan tugasnya untuk menciptakan stabilitas di pasar adalah kebohongan," kata Chet Thompson, ketua Produsen Bahan Bakar dan Petrokimia Amerika.

Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada media bahwa pemerintah ingin mendengarkan gagasan dari kalangan produsen energi.

"Mungkin ada cara yang bisa kami lakukan untuk membantu mereka mencapai kapasitas itu," kata dia.

Komentar Jean-Pierre terdengar lebih lunak ketimbang pernyataan Biden pekan lalu ketika dia mengatakan "Exxon menghasilkan uang lebih banyak daripada Tuhan tahun ini."

Gedung Putih, yang khawatir dengan kegusaran masyarakat jelang pemilihan tengah periode 8 November, mencoba meredam inflasi energi dengan melepas cadangan minyak mentahnya.

Mereka juga menghapus regulasi anti asap pada campuran bensin selama musim panas. [tvonenews]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: