logo
×

Kamis, 09 Juni 2022

Tanggapi Harga Tiket Candi Borobudur, Kepala Vihara Mendut: Borobudur Bukan Untuk Wisata, Melainkan Untuk Kepentingan Ibadah

Tanggapi Harga Tiket Candi Borobudur, Kepala Vihara Mendut: Borobudur Bukan Untuk Wisata, Melainkan Untuk Kepentingan Ibadah

DEMOKRASI.CO.ID - Sabtu (4/6/2022) lalu, Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan telah menggemparkan masyarakat dengan naiknya tiket masuk untuk wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur.

Kenaikan harga tiket masuk bagi wisatawan lokal seharga Rp. 750 ribu bagi pengunjung yang ingin menaiki candi, sedangkan US$ 100 akan dikenakan bagi wisatawan mancanegara yang ingin menaiki Candi Borobudur.

Sementara bagi pelajar yang ingin memasuki kawasan Candi Borobudur dengan tujuan edukasi dikenakan biaya Rp 5.000.

Namun hal ini menuai kontroversi di masyarakat, sehingga Menko Marves Luhut beserta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memutuskan untuk menunda penerapan kenaikan harga tersebut.

Menurut Ganjar masih perlu adanya kajian lanjutan bersama PT. Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dan Balai Konservasi Borobudur.

Seperti yang di kutip dari Budhazine.com (9/6/2022), Bhante Sri Pannyavaro, Kepala Vihara Mendhut menanggapi penetapan naiknya tiket Candi Borobudur beberapa hari lalu. Ia menyatakan bahwa adanya ketidak jelasan terkait penyampaian informasi kenaikan tiket masuk Candi Borobudur. Hingga akhirnya menuai banyak tanggapan.

Menurutnya, keputusan kenaikan harga tiket dengan alasan untuk membatasi kuota dinilai kurang bijak. Ia berkata tidak perlu menaikan tarif yang mahal namun seharusnya hanya kuotanya yang dibatasi.

“Saya usul mumpung kebijakan ini belum final, kalau mau Borobudur tidak cepat rusak, kita juga mau menyelamatkan Borobudur untuk generasi yang akan datang,” tutur Bhante.

Selain itu dikutip pada laman tiktok pada akun Budhazine.com, Banthe juga menambahkan bahwa dahulu Candi Borobudur bukan dirancang sebagai tempat wisata, melainkan untuk kepentingan Ibadah.

Ia juga menceritakan Candi Borobudur tidak diresmikan oleh pihak lain. Raja-raja Syailendra mendirikan Candi Borobudur bersama rakyatnya yang kemudian diresmikan oleh Pramodhavardhani.

“Raja-raja Syailendra dan rakyatnya gotong royong dengan penuh rasa bhakti. Dengan iman yang kuat mendirikan Borobudur yang selesai dua generasi. Itu didirikan untuk kepentingan ibadah bukan untuk tempat rekreasi, tempat wisata, Bukan.” Geram Bhante yang dikutip dari laman Tiktok akun Budhazine.com (9/6/2022).

@buddhazine Raja-raja Syailendra dan rakyatnya gotong royong dengan penuh rasa bhakti mendirikan Candi Borobudur itu bukan untuk tempat rekreasi tempat wisata.#borobudur ♬ original sound - buddhazine
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: