logo
×

Selasa, 26 Juli 2022

Geger! Profil Kapolda Metro Jaya di Wikipedia Disebut 'Terima Suap' dari Ferdy Sambo, SPI: Nggak Bagus Ini

Geger! Profil Kapolda Metro Jaya di Wikipedia Disebut 'Terima Suap' dari Ferdy Sambo, SPI: Nggak Bagus Ini

DEMOKRASI.CO.ID - Profil Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. M. Fadil Imran di Wikipedia geger karena terdapat biodata yang menyebutkan bahwa sang petinggi Polri itu, diduga telah menerima 'suap' dari Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Dalam profil dan biodata Kapolda Metro Jaya di Wikipedia itu, telah diedit oleh orang tak bertanggung jawab, dengan memberikan pernyataan yang tidak dibenarkan oleh polisi.

"Saat ini Fadil diduga telah menerima suap dari [[Ferdy Sambo]] agar tidak menangkap dan menahan dirinya dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J Hutabarat di tahun 2022," demikian tulisan di profil Kapolda Metro Jaya di Wikipedia.

Menurut Organisasi Masyarakat (Ormas) Sobat Polri Indonesia (SPI), ini merupakan dugaan berita bohong alias hoax oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pihak SPI pun langsung membuat laporan terkait adanya berita tersebut di Wikipedia, Selasa 26 Juli 2022.

Sobat Polri Indonesia telah membuat laporan terkait adanya oknum yang tak bertanggung jawab atas penyuntingan profil dan biodata Kapolda Metro Jaya di Wikipedia-M. Ichsan-

Dalam laporan yang teregistrasi dengan nomor LP / B / 3806 / VII / 2022 / SPKT / Polda Metro Jaya tertanggal 26 Juli 2022.

Ketua Umum SPI Fonda Tangguh mengatakan, pihak melaporkan akun anonim yang mengedit biodata tersebut atas dugaan penyebaran berita bohong.

"Ini sangat-sangat nggak baik, enggak bagus ini, informasi liar yang akan menimbulkan opini publik yang enggak jelas. Makanya saya hari ini saya melaporkan penggunaan anonimnya," ujar Fonda kepada wartawan, Selasa 26 Juli 2022.

Dalam laporan itu, Fonda juga menyebut bahwa pihaknya menerapkan pasal terkait penyebaran berita bohong terhadap pemilik akun anonim yang menyunting Wikipedia tersebut.

"Saya laporkan hari ini dengan dugaan Pasal 14 Ayat 2 dan pasal 15 Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1946 tentang Penyebaran Berita Bohong yang menimbulkan kegaduhan," jelas Fonda.

"Terlapornya masih lidik, nanti mungkin akan diselidiki oleh penyidik Siber Polda Metro Jaya," pungkasnya.

Dari barang bukti berupa tangkapan layar yang diterima Disway.id, tercatat telah terjadi dua kali penyuntingan atau pengeditan artikel terkait Fadil Imran pada 22 Juli 2022.

Artikel di Wikipedia yang menjelaskan soal latar belakang kehidupan Fadil ditambahkan dengan kalimat yang menyatakan bahwa dia diduga telah menerima suap dari Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Suap tersebut dimaksudkan agar Fadil tidak menangkap dan menahan Ferdy Sambo yang diduga sebagai otak di balik kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Di bagian keterangan kasus terkenal yang berkait dengan nama Fadil sepanjang karirnya, tertulis bahwa Kapolda Metro Jaya itu tidak menangkap Brigadir J pada tahun 2022.

"Kasus Terkenal: Tidak menangkap & menahan Ferdy Sambo, Otak Pembunuhan Berencana Brigadir J (2022)," tulis artikel Fadil yang telah disunting tersebut.

Artikel tersebut kini disunting kembali pada 23 Juli 2022 sekitar 02.35 WIB.

Sejumlah kalimat terkait penerimaan suap dari Ferdy Sambo terkait kasus kematian Brigadir J yang sebelumnya ditambahkan pun telah dihapus. [disway]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: