logo
×

Jumat, 29 Juli 2022

Kritik Kunjungan Jokowi ke China, Jepang dan Korsel, Yan Harahap: Jalan-jalan Sambil Nambah Utang

Kritik Kunjungan Jokowi ke China, Jepang dan Korsel, Yan Harahap: Jalan-jalan Sambil Nambah Utang

DEMOKRASI.CO.ID - Kunjungan Presiden Joko Widodod (Jokowi) ke beberapa negara di Asia Timur mendapat kritikan dari politisi Partai Demokrat, Yan Harahap.

Dikutip dari halaman Twitternya, Yan Harapan memposting gambar Jokowi bersama Perdana Menteri (PM) Japan.

Yan Harahap dalam cuitannya menyinggung soal pinjaman yang diberikan Japan kepada Indonesia.

"Jalan-jalan ke LN sambil nambah utang," cuit akun @YanHarahap, Kamis (28/7/22).

Diketahui Jokowi beberapa hari lalu melakukan kunjungan ketiga negara yakni Republik Rakyat China (RRC), Korea Selatan dan Japan dalam rangka menjalin hubungan bilateral khususnya di bidang ekonomi

Dalam kunjungan itu Jokowi ditemani oleh Iriana Jokowi dan beberapa menteri seperti Pratikno, Erick Tohir, Bahlil Lahadalia, Retno Marsudi dan Luhut Binsar Pandjaitan.

NHK melaporkan Jepang menyatakan kesiapan mereka menyediakan sejumlah kapal patroli untuk memperkuat pasukan pertahan Indonesia. Kishida mengatakan Jepang bakal membantu meningkatkan patroli maritim RI.

Dari segi ekonomi, Jepang menyatakan kesiapan mereka untuk meminjamkan dana senilai 43,6 miliar yen atau Rp4,7 triliun kepada Indonesia untuk membangun proyek infrastruktur.

Selain itu, Jokowi sempat meminta Jepang untuk mendukung penurunan tarif beberapa produk ekspor RI, seperti tuna, pisang, nanas. Jokowi juga meminta akses pasar untuk produk mangga dari Indonesia.

Jokowi dan Kishida juga sepakat mempercepat penyelesaian proyek pembangunan kerja sama kedua negara di Indonesia. Beberapa proyek itu antara lain MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, pun perluasan Pelabuhan Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban.(ibrahim/fajar)

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: