logo
×

Rabu, 27 Juli 2022

Tanggapi Pernyataan Surya Paloh, Ferdinand: Identitas Kalau Dipakai di Politik Pasti Negatif!

Tanggapi Pernyataan Surya Paloh, Ferdinand: Identitas Kalau Dipakai di Politik Pasti Negatif!

DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyoroti pernyataan dari Ketua Umum NasDem Surya Paloh soal esensi politik identitas yang tidak lekat dengan hal negatif.

Hal itu ditanggapi Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Ferdinand Hutahaean menuturkan hal yang dianggapnya melekat dengan makna identitas.

"Identitas itu terdiri dari; Nama, Suku, RAS, Agama, Jenis Kelamin," ungkap Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (27/7).

Ferdinand Hutahaean juga melontarkan pertanyaan atas hal-hal yang lekat dengan identitas tersebut.

"Kira2 identitas mana yang tidak negatif jika digunakan dalam politik?," ucap Ferdinand Hutahaean.

Kemudian, menurut Ferdinand Hutahaean bahwa identitas jika dipergunakan dalam konteks politik itu sangat merujuk ke arah negatif.

"Identitas jika digunakan dlm politik pasti negatif..!," imbuh Ferdinand Hutahaean.

Sementara itu, pernyataan Surya Paloh soal politik identitas itu diungkapkannya saat penganugerahan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Brawijaya.

Surya Paloh mengatakan bahwa politik identitas lahir untuk melawan diskriminasi dan hal yang dianggap tidak adil.

"Politik identitas sesungguhnya tidak selalu negatif dalam sejarah. Politik identitas lahir dari perjuangan melawan diskriminasi dan ketidakadilan," ujar Surya Paloh.

Sementara itu, terkait Pilpres 2024, diketahui bahwa Surya Paloh mengumumkan hasil Rakernas bahwa ada tiga nama bakal capres yang bakal diusung Partai NasDem dalam Pilpres 2024 mendatang.

Ketiga nama itu adalah Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.[fajar]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: