logo
×

Jumat, 19 Agustus 2022

5 Fakta Memilukan Tempat Kos Terbakar di Tambora

5 Fakta Memilukan Tempat Kos Terbakar di Tambora

DEMOKRASI.CO.ID - Rumah kos di Tambora, Jakarta Barat, mengalami kebakaran pada 17 Agustus. Enam orang tewas akibat kejadian ini. Berikut lima fakta memilukan soal peristiwa tragis di kos-kosan Jakarta.

Kebakaran itu terjadi di sebuah ruko di Jl Duri Selatan 1, Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (17/8) lalu.

Kepala Seksi Operasional Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifuddin, mengaku pihaknya mendapat laporan kebakaran pukul 06.36 WIB.

Berikut ini fakta-fakta kebakaran tersebut:

1. Penyebab kebakaran: dipicu kipas angin

Polisi mengungkap pemicu kebakaran rumah kos di Tambora, Jakarta Barat. Berdasarkan pernyataan polisi, kebakaran tersebut dipicu korsleting listrik dari kipas angin.

"Karena yang punya kamar tersebut sudah kita periksa. Yang bersangkutan meninggalkan kosan itu jam 5 pagi. Kemudian dia lupa mencabut kipas angin. Jadi, kipas anginnya dalam keadaan nyala," kata Kapolsek Tambora Kompol Rosana Albertina Labobar saat diwawancarai, Kamis (18/8) kemarin.

Ketika polisi dan penyidik datang memeriksa TKP, pihak Rosana menemukan steker listrik kipas angin masih tertancap di stopkontak. Salah seorang saksi mengaku melihat api berasal dari penghuni kosan yang berada di salah satu kamar di lantai 2.

2. Enam penghuni kos tewas

Syarifuddin menjelaskan, pada saat itu, kebakaran di rumah kos di kawasan Tambora, Jakarta Barat, mengakibatkan korban jiwa dari penghuni kos.

"(Ada) 6 orang meninggal, ada satu orang luka ringan," Syarifuddin dalam keterangan tertulis, Rabu (17/8) lalu.

3. Korban tewas terjebak terali

Terali besi menghalangi para korban untuk menyelamatkan diri. Terali tersebut diniatkan untuk menjaga keamanan kos-kosan, tapi ternyata malah mengurung penghuninya saat si jago merah mengamuk.

"Enam orang meninggal dunia akibat kebakaran tersebut diduga korban tidak bisa menyelamatkan diri karena kondisi rumah ditutup oleh terali besi," kata Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta barat Kompol Moch Taufik Iksan kepada wartawan, Kamis (18/8) kemarin.

Korban kebakaran di Tambora, Jakarta Barat sudah berhasil diidentifikasi. Dari enam korban tewas, empat di antaranya telah diketahui identitasnya.Ilustrasi

Rumah kos ini tak hanya terdiri dari satu lantai. Keenam korban tewas berada pada lokasi yang berbeda-beda. Petugas saat itu menemukan lima orang meninggal dunia di lantai tiga dan satu orang yang meninggal di lantai empat.

4. Identitas enam korban tewas

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah berhasil mengidentifikasi empat dari enam korban tewas.

Berikut data keempat korban tewas tersebut:

1. Alex Candra, pria 21 tahun, alamat Desa Karang Mulya RT 012 RW 002 Kelurahan Karang Mulya, Kecamatan Lubui, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan

2. Gholib Mawardi, pria 27 tahun, alamat Sidamulya, Kelurahan Sidamulya, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah

3. Hamid, pria 19 tahun, alamat Kampung Ranca Gelang, Desa Pasiripis, Surade, Sukabumi, Jawa Barat

4. Edi Sunarto, pria 40 tahun, alamat Jalan Mentoragan, Kelurahan Sumberagung, Grabag.

5. Keluarga pingsan

Keempat jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga. Proses penyerahan jenazah ini dipimpin oleh Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen A. Nyoman Eddy yang dilakukan secara simbolis kepada empat keluarga yang hadir dengan penyerahan sejumlah dokumen. Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan peti mati kepada keluarga, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pantauan detikcom di lokasi, keluarga menangis terisak saat peti mati korban kebakaran maut itu dikeluarkan satu per satu untuk diberangkatkan menggunakan mobil ambulans.

Saat yang bersamaan, terdengar pula teriakan dari salah seorang pria paruh baya yang diduga ayah dari salah satu korban. Saat teriakan itu mulai pudar, pria itu lantas pingsan di lokasi.[detik] 

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: