logo
×

Jumat, 25 November 2022

Terpilih Jadi Perdana Menteri, Ternyata Begini Track Record Anwar Ibrahim di Malaysia

Terpilih Jadi Perdana Menteri, Ternyata Begini Track Record Anwar Ibrahim di Malaysia

DEMOKRASI.CO.ID - Anwar Ibrahim, atau sering dipangil Datuk Seri Anwar Ibrahim, merupakan aktivis di negeri jiran Malaysia, yang saat ini menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10.  

Ditunjuknya Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-10, menuai perhatian publik. Bahkan, orang nomor satu di Indonesia, yakni Presiden Joko Widodo. 

Presiden RI Joko Widodo pun memberikan ucapan selamat kepada Anwar Ibrahim melalui gawainya langsung. Lantas, bagaiama track record Anwar Ibrahim di Malaysia, sehingga dia bisa menduduki kurdi Perdana Menteri? 

- Karier Politik Anwar Ibrahim

Berdasarkan data yang dihimpun tvonenews.com, Anwar Ibrahim yang merupakan lelaki kelahiran 10 Agustus 1947, di Ceruk Tok Kun, Bukit Mertajam, sempat terjerat di bui sebanyak tiga kali.Hal itu lantaran, Anwar Ibrahim selalu menegakkan reformasi di Malaysia.


Foto Datuk Seri Anwar Ibrahim.

Memang, lelaki yang dikenala politikus ini juga mulai kiprahnya di dunia perpolitikan ketika dia sebagai pemimpin gerakan siswa Islam di Malaysia pada Medio 1960 hingga 1970-an.

Bahkan, lelaki yang dikenal aktivis ini lantang menyuarakan reformasi. Namun kelantangan itu membuat Anwar Ibrahim tidur di bui pada 1974. 

Dia ditangkap karena melanggar UU Keamanan Internal (ISA). Hal itu karena menggelar unjuk rasa menentang kemiskinan dan kelaparan di daerah pinggiran. 

Nah, pada saat itu, dirinya dipenjara selama 20 bulan dengan landasan aturan tersebut. Bahkan, pada saat dirinya di penjara, pada saat itu pula Anwar Ibrahim menarik perhatian Mahathir Mohamad, dan kemudian dirinya naik sebagai Pernda Menteri Malaysia pada 1981.

Dilansir dari CNN, karier politik Anwar Ibrahim melesat ketika dia menjadi kepercayaan Mahathir. Bahkan, pada 1983, dia ditunjuk menjadi Menteri Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga sebelum mengambil alih jabatan Menteri Agrikultur dan Menteri Pendidikan.


Foto Datuk Seri Anwar Ibrahim.

Pada 1991, Anwar menjabat sebagai Menteri Keuangan dan diangkat menjadi wakil perdana menteri pada 1993. Kemudian, Anwar dinobatkan sebagai Menteri Keuangan pada tahun 1996.

Namun, setahun kemudian terjadi krisis moneter yang melanda dunia. Akan tetapi, Anwar berhasil membawa Malaysia melalui semuanya. Ia pun ditunjuk sebagai Ketua Komite Pembangunan Bank Dunia pada 1998.

Bahkan, Newsweek lantas menobatkan Anwar sebagai "Asian of the Year."

Maka dari itu, tekad Mahathir untuk menyerahkan takhtanya kepada Anwar semakin kuat. Mahathir pun rehat selama dua bulan dan menunjuk Anwar sebagai perdana menteri interim.

Dalam jangka waktu tersebut, Anwar merombak pemerintahan dan membongkar semua kebusukan UMNO yang dianggap mulai rapuh akibat sistem kroni, korupsi, dan nepotisme di tubuh partai.

Sebelumnya diberitakan tvonenews.com, Raja Malaysia yang di-Pertuan Agong Al Sultan Abdullah telah menyetujui untuk mengangkat Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10. 

Perdana Menteri Malaysia yang baru, Anwar Ibrahim , mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menjadi kepala negara pertama yang menghubungi setelah mengucapkan sumpah.  

"Terima kasih Presiden Indonesia Bapak Joko Widodo yang menjadi kepala negara pertama yang menghubungi saya mengucapkan tahniah," kata Anwar dalam postingan di akun Facebooknya yang mengunggah video pembicaraannya dengan Presiden Jokowi, Kamis (24/11/2022).  

Dalam postingannya, Anwar menegaskan bahwa Indonesia merupakan sahabat sejati Malaysia dan mengharapkan hubungan dagang serta bisnis, investasi, budaya dan isu pekerja dapat ditingkatkan. 

"Persahabatan kedua-dua semestinya diperkukuh. #DemiPertiwi," demikian postingan Anwar. 

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengucapkan selamat atas terpilihnya Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri Malaysia. 

"Datuk adalah sosok yang dikenal luas di Indonesia, dihormati oleh rakyat Indonesia," ujar Jokowi Yang di-Pertuan Agung Sultan Abdullah pada pukul 11.00 waktu setempat menghadiri dan memimpin musyawarah khusus dengan raja-raja Melayu di Istana Negara, dan menanyakan proses pengangkatan Perdana Menteri baru setelah Pemilihan Umum ke-15, 19 November 2022 lalu.

Proses selanjutnya adalah Upacara Pemberian Akta Pengangkatan dan Upacara Pengucapan Sumpah Jabatan dan Kesetiaan serta Sumpah Rahasia sebagai Perdana Menteri yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 17.00 hari ini di Istana Negara. 

Untuk diketahui, pada September 1998, Anwar dipecat dan memimpin protes publik terhadap Mahathir. Itu adalah awal dari Reformasi, sebuah gerakan reformasi yang akan mempengaruhi generasi aktivis demokrasi Malaysia.

Anwar ditangkap dan akhirnya didakwa melakukan sodomi dan korupsi, tuduhan yang dibantahnya dalam persidangan.

Hukuman penjara yang dialami Anwar ini pun mendapat kecaman internasional karena bermuatan politik.

Protes jalanan yang penuh kekerasan meletus ketika Anwar dipenjara selama enam tahun karena korupsi. Setahun kemudian, ia dijatuhi hukuman sembilan tahun karena sodomi.

Anwar selalu menyatakan bahwa tuduhan itu adalah bagian dari kampanye kotor untuk mencopotnya sebagai ancaman politik bagi Mahathir.

Pada akhir 2004 atau setahun setelah Mahathir mengundurkan diri sebagai perdana menteri, Mahkamah Agung Malaysia membatalkan hukuman sodomi dan membebaskan Anwar dari penjara. [tvonenews]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: