logo
×

Selasa, 17 Januari 2023

Eks Rektor Pembeking Anies Blak-blakan, Bilang TKA di Perusahaan China di Sulawesi Diberi KTP: Ini Bukan Hoaks Ya!

Eks Rektor Pembeking Anies Blak-blakan, Bilang TKA di Perusahaan China di Sulawesi Diberi KTP: Ini Bukan Hoaks Ya!

DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Rektor Universitas Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta sekaligus loyalis garis Anies Baswedan, Musni Umar mengaku banyak warga China yang di bekerja di perusahaan asing di Morosi Sulawesi Tenggara kini telah mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). 

Pria yang sempat dituding jadi profesor gadungan itu mengatakan, para Warga Negara Asing itu diberi KTP hanya karena mereka menikahi warga lokal. Meski tak menjelaskan jumlah TKA yang mendapat KTP,namun Musni Umar mengatakan,apa yang ia sampaikan adalah fakta.Dia punya bukti-bukti pendukung. 

"Sulawesi Tenggara kampung halaman saya. Pengalaman di Morosi, Sultra, tempat perusahaan Cina beroperasi banyak TKA kawin dgn wanita di kampung tsb. Sdh Kawin ada alasan diberi KTP. Ini bukan hoax, tetapi realitas,"kata Musni Umar dalam sebuah cuitan di akuan twitternya @musniumar dilansir Populis.id Senin (16/1/2023). 

Dalam cuitannya yang lain Musni Umar juga menyorot kericuhan antara TKA China dan pekerja lokal di PT. GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah. 

Musni mengatakan, para investor asing dan pekerja dari Tiongkok mendapat keistimewaan, sedangkan pekerja lokal tidak, hal ini kata dia terkonfirmasi dari ketimpangan upah yang diterima TKA dan para pekerja lokal. 

"DPRD Morut kutuk TKA, Bupati Morut Salahkan TKL (Lokal). Pengalaman selama ini Investor dan TKA diberi karpet merah. Mrk diberi gaji berlipat. Mengapa TKL tidak diberi keadilan dan perlindungan sesuai UUD45?" tuturnya. 

Menurut Musni Umar, kuat dugaan bentrok itu terjadi karena ketidakadilan otoritas perusahaan terhadap pekerja lokal dan TKA China. Kata dia ketimpangan, menjadi salah satu penyebab paling besar terjadinya bentrok di lingkungan kerja. 

"Saya duga ada perlakuan tidak adil antara pekerja asing dan lokal," katanya lagi. 

Musni Umar melanjutkan, untuk meminimalkan bentrok antar kelompok pekerja, maka kuncinya adalah membuka komunikasi. Musni Umar kemudian membagikan pengalamannya ketika dirinya masih bekerja di sebuah pabrik

"Saya punya pengalaman sebagai Industrial Relation Manager di sebuah pabrik yang mempekerjakan banyak buruh. Kuncinya komunikasi dan memperlakukan mereka secara baik dan adil," tukasnya.[populis] 

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: