logo
×

Selasa, 24 Januari 2023

Politikus Swedia Bakar Al-Qur'an, MUI Ingatkan Aktor Politik Indonesia Tak Menirunya!

Politikus Swedia Bakar Al-Qur'an, MUI Ingatkan Aktor Politik Indonesia Tak Menirunya!

DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Bidang Pendidikan dan Pengkaderan MUI Kabupaten Bogor, Aep Saepudin Muhtar mendesak Pemerintah Swedia menindak tegas pelaku pembakaran Al-Qur'an.

"Ini akan mengancam stabilitas dan toleransi beragama di dunia, jangan sampai Pemerintah Swedia diam atas tindakan pembakaran salinan Al Quran," kata pria yang akrab disapa Gus Udin itu, Senin (23/1/2023).

Menurutnya, aksi pembakaran itu bisa menjadi pemantik perilaku-perilaku serupa jika tidak ada tindakan apapun oleh pihak berwenang.

"Jangan dibiarkan, ini ancaman. Jangan sampai pembiaran ini menjadi celah adanya pimpinan partai yang tidak menghargai kepercayaan dan agama orang lain," kata mantan pengurus Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Malaysia itu.

Gus Udin juga mewanti-wanti agar hal serupa tidak dilakukan para aktor politik di Indonesia. Sebab, polarisasi agama akan sangat berdampak buruk terhadap toleransi antarumat beragama.

"Cukup Pemilu 2019 yang menjadi catatan buruk terjadinya polarisasi agama. Jangan sampai terulang kembali di Pemilu yang akan datang," kata Gus Udin.

Ia juga mengingatkan masyarakat Indonesia, agar tidak terpancing oleh aktor politik yang tidak bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas beragama demi kepentingan pribadi mereka.

"Indonesia ini menjadi percontohan toleransi beragama di dunia, jangan sampai karena kepentingan segelintir aktor politik yang tak bertanggung jawab, bangsa ini terpecah belah," tuturnya.

Diketahui pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs, Rasmus Paludan yang melakukan pembakaran Al Qur’an di Stockholm, ibu kota Swedia.

Adapun aksi pembakaran kitab suci Al Quran itu dilakukan Rasmus Paludan saat demonstrasi memprotes Turkiye terkait keinginan Swedia yang ingin masuk NATO.[populis]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: